RADARSUMEDANG.ID – Pemerintah Desa Bongkok, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang mendapat bantuan ratusan calon benih indukan ikan dari Pemkab Sumedang melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak). Ratusan ikan itu ditebar di embung Payeuseupan Desa Bongkok, dihadiri kepala desa, camat, kelompok tani dan tokoh masyarakat.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sumedang, Nandang Suparman mengatakan, bantuan yang diberikan berupa benih calon indukan ikan nila nirwana 3 sebanyak 400 ekor. Dipilihnya ikan nila nirwana 3 karena varietas tersebut lebih cepat dipanen.
“Ikan nila nirwana ini memiliki keunggulan pada kecepatan pertumbuhannya. Pemeliharaan sejak larva hingga berbobot di atas 650 gram per ekor, dapat dicapai hanya dalam waktu 6 bulan. Sementara nila jenis lain belum tentu bisa sebesar itu,” kata Nandang, Selasa (11/10).
Nandang berharap, dengan penebaran benih calon indukan ikan nila ini akan menambah budidaya ikan di Kabupaten Sumedang. “Bantuan sosial dari pak bupati. Mudah-mudahan dengan benih ikan ini, akan menambah budidaya ikan di Kabupaten Sumedang,” ujarnya.
Menurutnya, kandungan gizi dalam ikan sangat bermanfaat sekali bagi pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Proteinnya juga sangat berkhasiat untuk menguatkan tubuh sebagai unsur pembentuk jaringan tubuh.
Oleh karena itu, Diskanak Sumedang sangat berharap masyarakat agar lebih banyak mengkonsumsi ikan. “Namun sayangnya tingkat konsumsi ikan di Sumedang masih rendah, bahkan jauh lebih rendah dari angka rata-rata konsumsi ikan tingkat nasional,” timpal Kepala Bidang Perikanan Diskanak Kabupaten Sumedang, Rudi Hadian.
Disebutkan, saat ini tingkat konsumsi ikan masyarakat Sumedang baru mencapai 17,29 kilogram per kapita, sedangkan nasional mencapai 56,39 kilogram per kapita. “Banyak sekali manfaat yang dapat diambil ketika masyarakat mengkonsumsi ikan, salah satunya guna membantu pertumbuhan karena ikan mengandung banyak omega 3,” jelasnya.
Pihaknya tidak mengetahui kenapa tingkat konsumsi masyarakat Sumedang terhadap ikan masih rendah. Padahal hampir setiap daerah di Sumedang turut membudidayakan ikan. Namun, menurut Rudi, adanya duri pada ikan menjadi alasan yang sering dikemukakan kebanyakan orang ketika ditawarkan mengonsumsi ikan.
“Ya perubahan prilaku masyarakat melalui pemahaman nilai gizi ikan dan teknik pengolahan ikan perlu ditingkatkan,” katanya. (gun)