RADARSUMEDANG.ID – Pemerintah Kecamatan Ganeas di Kabupaten Sumedang segera membuat surat perihal penguatan kajian lebih lanjut mengenai kejadian pergerakan tanah di wilayah Desa Sukaluyu. Camat Ganeas Herman Suwandi melalui Kasi Trantibum Aziz Sjaefudin mengatakan, surat manual tersebut dibuat pada Jumat (9/11).
Selanjutnya surat itu akan disampaikan ke Subag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Ganeas untuk diverifikasi elektronik oleh Sekcam dan camat. “Kalau sudah diverifikasi oleh buk sekcam dan pak camat, surat dimaksud akan sampai ke kepala BPBD Kabupaten Sumedang selaku OPD yang berkompeten terhadap penanganan masalah ini,” jelas Aziz.
Sedangkan menyangkut keinginan sebagian warga yang ingin direlokasi pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut dari berbagai pihak. Sebagaimana diberitakan, pergerakan tanah terjadi di Dusun Cibogo, RW 04, Desa Sukaluyu, Kecamatan Ganeas.
Akibat pergerakan tanah tersebut, beberapa titik jalan dan puluhan rumah warga mengalami retak. Warga setempat, Sopian menuturkan, pergerakan tanah terjadi pada Selasa (6/12) malam.
Sebelumnya kawasan tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi. “Awalnya sore pas hujan besar, itu belum anjlok parah. Malamnya pas jam 12 malam ada getaran lagi, retak-retak parah,” katanya.
Adapun bagian rumah yang mengalami retak-retak di antaranya bagian dinding dan lantai rumah. Meski rumahnya retak-retak, namun warga memilih tetap tinggal, lantaran tidak tahu harus mengungsi kemana.
“Amblesnya sudah 3 hari. Sekarang masih tinggal, karena mau pindah juga kemana, kan saya nggak punya tanah lagi. Perasaan khawatir kalau malam juga nggak bisa tidur,” tuturnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno mengatakan, tercatat sebanyak 26 bangunan rumah di RT 3, 4, dan 5, serta 1 balai musyawarah. Dari jumlah tersebut, 10 rumah warga rusak parah.
“Penyebab pergerakan tanah di Dusun Cibogo Desa Sukaluyu tersebut dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Ganeas. Sehingga mengakibatkan pergerakan tanah dengan panjang 50 meter, kedalaman 5-10 sentimeter, dan lebar retakan bervariatif.
Meski tak ada kerusakan berarti, namun pergerakan tanah itu mengancam 32 KK dan 92 jiwa. Warga pun dihimbau lebih waspada, terutama saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
“Kami menghimbau masyarakat dan pengendara agar tidak melewati jalan tersebut. Pemilik rumah juga agar tetap wasapada apabila hujan turun kembali, dan diupayakan agar mengungsi ke tempat yang lebih aman,” tuturnya. (tri/gun)