RADARSUMEDANG.ID – Kepala Desa Sarimekar, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Usep Saepudin menyatakan akan mengikuti aturan yang berlaku dalam menanggapi aspirasi warga yang menuntut Kades US berhenti dari jabatannya. Usep juga membantah telah melakukan penganiayaan terhadap warganya.
Ia berkilah, hanya melerai keributan antara anaknya dengan korban Deden atau Harnoko. Pernyataan tersebut disampaikan Usep melalui surat tertulis yang dibacakan oleh Ketua BPD Sarimekar, Nana Supriyatna, saat menerima puluhan warga yang menanyakan tindak lanjut aspirasi warga yang telah disampaikan melalui aksi di Kantor Kecamatan Jatinunggal pada Senin (26/12).
Aspirasi warga Sarimekar tersebut di antaranya meminta Usep berhenti dari jabatan karena diduga melakukan beberapa penyimpangan terutama terkait keuangan. “Setelah ada aspirasi warga, kami selaku BPD kemudian melakukan klarifikasi terhadap kades untuk menjawab poin-poin yang disampaikan warga. Karena kades masih di tahanan, maka jawabannya melalui tertulis, dan telah kami bacakan di depan warga,” ujar Ketua BPD Sarimekar, Nana Supriyatna, usai melakukan audensi lanjutan bersama perwakilan warga di GOR Kantor Desa Sarimekar, Selasa (27/12).
Nana mengaku, setelah ada aksi warga yang melakukan aksi protes seminggu yang lalu, pihak BPD Sarimekar telah melakukan sejumlah langkah dalam menindaklanjuti aspirasi warga. Termasuk meminta Usep untuk menjawab dugaan sejumlah penyelewengan sebagaimana disuarakan warga.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan bahkan pihak Pemdes atau Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) sudah mengetahui apa yang disampaikan warga,” katanya. Kemudian 8 poin yang menjadi tuntutan warga Sarimekar, telah dijawab oleh Usep.
Jawaban Kades Usep dinilai normatif dan semua jawaban bernada membantah. “Jawabannya telah disampaikan pula ke warga. Sekarang terserah, nanti warga menanggapinya seperti apa,” katanya.
Sementara itu, puluhan perwakilan warga Sarimekar kembali menggeruduk Kantor Desa Sarimekar. Mereka menanyakan hasil tindak lanjut pihak BPD atas aspirasi yang disampaikan warga terkait sejumlah dugaan penyelewengan yang diduga dilakukan Usep.
“Kami datang lagi ke desa untuk terus mengawal aspirasi kami yang sudah tak mau lagi dipimpin oleh Kades yang arogan dan banyak menyakiti warga. Apalagi setelah Kades menjadi tersangka kasus penganiyaan ditambah banyaknya dugaan penyelewengan yang dilakukan Kades,” tutur tokoh masyarakat Sarimekar, Emen Kasman.
Emen menyebutkan, pada dasarnya sebagian masyarakat Desa Sarimekar telah bulat meminta Usep mundur dari jabatannya. Pasalnya masyarakat sudah jengah atas perilaku kades yang diduga banyak melakukan kesewenangan.
Meskipun Usep berupaya membantah dugaan penyelewengan yang selama ini ditudingkan oleh warga. “Dari mulia bansos yang diselewengkan, pengelolaan keuangan BUMDes, bantuan Rutilahu sampai persoalan tanah kas desa yang kesemuanya tidak transparan bahkan banyak kebijakan yang disalahgunakan. Yang jelas masyarakat tetap meminta kuwu mundur, kalau tidak ya akan banyak lagi aksi,” timpal Aef tokoh warga lainnya.
Kedatangan puluhan warga itu diterima oleh pihak desa dan BPD serta disaksikan langsung oleh camat dan pohak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Usai menyampaikan aspirasinya sekitar 2 jam, warga pun membubarkan diri. Warga mengancam akan melakukan aksi demo besar-besaran jika tuntutannya tak dipenuhi. (gun)