RADARSUMEDANG.ID – Puluhan anggota Desa Tangguh Bencana (Destana) Desa Citali Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang mengikuti peningkatan kapasitas Relawan Bencana Desa Tangguh Bencana ‘Destana Ngariksa Warga’ di balai pertemuan kantor desa setempat pada Rabu (28/12).
Kepala Desa Citali, Nana Nuryana mengatakan, peningkatan kapasitas relawan perlu dilakukan, sebagai upaya mitigasi bencana disetiap RW se-Desa Citali. Karena, seluruh relawan sudah dibentuk upaya mengantisipasi bencana yang sawaktu-waktu dapat terjadi.
“Berkaitan dengan musim hujan disertai angin kencang kerap menimbulkan bencana, relawan Destana dituntut berperan aktif mengatasi bencana dari mulai pencegahan hingga proses evakuasi,” ucap Kades.
Nana menambahkan, selain peningkatan kapasitas relawan Destana, pihaknya juga telah menyiapkan tempat evakuasi, yang bisa digunakan bagi korban bencana. Sebab, sejauh ini apabila terjadi musibah kerap kebingungan mencari tempat relokasi sementara bagi korban.
“Ini bagian mitigasi bencana, ketika ada warga kami yang terkena musibah seperti longsor atau kebakaran, bisa menempati sebuah ruangan permanen yang kami disediakan,” ucapnya.
Nana juga menekankan kepada peserta apabila terjadi bencana langsung berkoordinasi dengan Kades, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa, serta mencatat, memberikan data kepada pihak Desa.
“Data-data seperti bencana kebakaran diantaranya, mencatat kronologis awal mula kejadian, lokasi rumah, luas rumah, waktu kejadian. Data itu sangat diperlukan, sehingga langsung input dan diinformasikan ketingkat atas, supaya bisa langsung mendapat perhatian,” ujarnya.
Sementara itu, Danramil 1004/Tanjungsari, Kapten Inf Agus Hermawan yang menjadi narasumber mengaku, ada beberapa yang perlu dilakukan dalam mengantisipasi bencana. Pertama, meningkatkan siskamling, dan sejauh ini siskamling mengalami penurunan, fenomena itu terjadi dimana-diman. Padahal, siskamling memiliki fungsi yang penting dalam menjaga wilayah dalam kerawanan bencana dan gangguan kamtibmas.
“Selain itu merupakan ajang meningkatkan silaturahmi serta ajang deteksi dini, ketika terjadi persoalan bisa diantisipasi dengan baik,” ujarnya.
Kedua, kata ia, tingkatkan kepedulian terhadap wilayah, dengan memfasilitasi peralatan yang dimiliki seperti cangkul, pacul, parit, dan peralatan lainnya disimpan di Pos Kamling, yang bisa digunakan sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Terakhir jaring komunikasi melalui grup Wa, bisa digunakan untuk mengabarkan berbagai kondisi wilayah, serta ajang sharing berbagai fenomena dilwilyah,” tandasnya.
Danramil berharap, setelah berbagai antisipasi dilakukan, ketika terjadi bencana bisa diantisipasi dengan baik. (tha)