Jelang Bulan Penimbangan Balita, Gelar Gebyar Cegah Stunting

oleh
PANJI/RADARSUMEDANG.ID CEGAH STUNTING: Sejumlah pihak dari TP PKK Desa juga para kader posyandu di Kecamatan Paseh saat menggelar gebyar cegah stunting di GOR Desa Legok Kaler-Paseh, Senin (31/7)

RADARSUMEDANG.ID – Jelang bulan penimbangan balita pada Agustus mendatang, Pemerintah Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang bersama UPTD Puskesmas Paseh menggelar Gebyar Cegah Stunting, Senin (31/7). Kepala UPTD Puskesmas Paseh Rini Raniati mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk bagaimana melakukan penanganan dan pencegahan stunting di wilayah Puskesmas Paseh.

 

Pada kesempatan itu pihaknya bekerjasama dengan lintas sektor seluruh Kepala Desa, TP. PKK Desa juga 300 orang kader dari 56 Posyandu. “Selain mempersiapkan untuk bulan penimbangan balita di bulan Agustus ini, kami juga melakukan persiapan untuk survey kesehatan indonesia. Yang mana posisi Paseh ada 3 Desa blok sensus yakni Desa Legok Kaler, Desa Pasir Reungit dan Desa Padanaan. Mudah-mudahan nanti hasil baik dari bulan penambangan balita, kemudian hasil survei kesehatan Indonesia angka stunting di puskesmas paseh bisa menurun,” kata Rini kepada RADARSUMEDANG.ID di GOR Desa Legok Kaler-Paseh, Senin (31/7).

 

Adapun supaya tidak ada lagi ditemukan stunting baru, maka diberikan materi tentang peranan gizi mikro untuk penanganan stunting mulai dari remaja ibu hamil, ibu nifas, ibu bayi dan balita.

 

“Jadi kita lebih 1000 hari pertama kehidupan tadi itu yang diberikan. Karena kecamatan Paseh hasil dari bulan penimbangan Balita yang bulan Februari kita ada diangka 110 orang dengan presentasenya adalah di angka 4 persen. Alhamdulillah dari target kita masih di bawah tapi memang ada kenaikan kalau dibanding tahun 2022,” ujarnya.

 

Dengan demikian diharapkan pada bulan penimbangan Balita nanti pihaknya akan terus berkolaborasi dengan seluruh lintas sektor yang seperti akademisi, pelaku usaha yang ada di wilayah Kecamatan Paseh untuk melakukan penurunan stunting.

 

“Seperti kemarin geber misting, gerakan bagaimana mengatasi kemiskinan dan stunting itu kita ada dapatkan bantuan dari para pengusaha. Jadi puskesmas tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada bantuan dari lintas sektor dari para pengusaha, masyarakat termasuk dari media massanya. Karena PR kita stunting di Paseh ada kenaikan usianya yang diatas 3 tahun, dan usia di bawah 2 tahun kita mengalami penurunan untuk 2 tahun terakhir ini,” jelas Rini. (jim)