BPD Punya Power ‘Mendorong’ Kades dalam Pembinaan Pengelolaan Sampah

oleh
FOR RADARSUMEDANG.ID PEMBINAAN: Para anggota BPD se-Kecamatan Cimalaka yang berjumlah 102 orang diundang hadir dalam kegiatan Pembinaan Pengelolaan Sampah di GOR Desa Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka pada Kamis (18/07)

RADARSUMEDANG.ID – Seluruh anggota BPD se-Kecamatan Cimalaka yang berjumlah 102 orang diundang hadir dalam kegiatan Pembinaan Pengelolaan Sampah yang nantinya diterapkan di wilayah desa masing-masing. Kegiatan tersebut diadakan di GOR Desa Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka pada Kamis (18/07).

 

Camat Cimalaka Ayuh Hidayat mengatakan, kegiatan sosialisasi terkait persampahan tingkat kecamatan itu tidak mengundang para pelaku pengelola sampah. Akan tetapi mengundang para anggota dan Ketua BPD di 14 desa se-kecamatan.

 

“Kenapa mengundang BPD? Karena, BPD merupakan wakil dari masyarakat. Supaya mempunyai power lagi dalam rangka pengelolaan sampah ini. Pelakunya sekarang bukan masyarakat lagi. Harus anggota BPD. Karena persampahan itu kan bukan kewajiban individu, tetapi kewajiban bersama,” jelas camat.

 

Diharapkan dengan sosialisasi ini bisa menekankan kepada para ketua BPD dan anggotanya untuk bisa mensosialisasikan mengenai pengelolaan sampah. “Terutama di Bank Sampah, ya,” ucapnya.

 

Diakui, saat ini dari 14 desa se-kecamatan, masih kurang dari 50 persen yang sudah menjalankan kegiatan pengelolaan sampah. Sehingga nantinya minimal setiap desa yang sekarang sudah harus ada Bank Sampah. “Setiap desa-nya harus ada yang menonjol. Kenapa BPD, karena BPD kan punya power untuk mendorong para kepala desanya,” pungkas camat.

 

Sebaliknya, para kepala desa juga punya kekuatan dengan dorongan BPD tersebut. “Makanya, Insya Allah dengan sosialisasi ini, untuk pengelolaan persampahan di Kecamatan Cimalaka akan lebih baik lagi. Dan, strukturnya lebih kompak, bagus lagi dari pada yang sekarang sudah berjalan,” paparnya.

 

Camat menambahkan, setiap desa harus punya inovasi mengenai pengelolaan sampah. “Nah ini yang sangat luar biasanya, saya tidak mengundang lagi pelaku. Karena pelaku sudah terbiasa dalam mengelola sampah,” jelasnya. Sedangkan untuk pengelolaan sampah di setiap desa juga dapat diperkuat dengan Perdes masing-masing wilayah. (tri)