RADARSUMEDANG.ID – Sejumlah pengendara yang kerap melintasi Jalan Raya Simpang-Parakanmuncang, Kabupaten Sumedang mengeluhkan minimnya sarana Penerangan Jalan Umum (PJU) yang berimbas kepada rawannya kecelakaan. Kondisi akses yang gelap saat malam hari membuat pengguna jalan merasa khwatir, takut dengan ancaman begal.
“Takut jatuh, terlebih jalan di sekitar warung kawat jalan rusak dan berlubang, ketika malam hari ketika jalan sepi,” ujar Jaenudin (30) warga Desa Haurngombong, Minggu (30/10). Dia mengaku hampir setiap hari kerap melintasi jalan tersebut.
Kondisi jalan pada malam hari terasa gelap apalagi saat hujan turun. Sehingga dirinya selalu memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi saat melintasi jalur dimaksud. “Mohon kepada pemerintah agar memperhatikan jalan ini diterangi lampu PJU. Khawatirnya ada jalan bolong tak terlihat, ada kendaraan yang berpapasan atau ada aksi kriminalitas,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang, Tono Suhartono mengatakan, jalan Simpang-Parakanmuncang statusnya jalan provinsi. Sehingga kewenangannya ada di Dishub Provinsi Jabar.
“Sebetulnya, kami sudah mengajukan ke Dishub Provinsi tahun 2021 silam terkait permasalahan PJU tersebut,” ucapnya belum lama ini. Tono menerangkan, masyarakat perlu tahu bahwa penanganan jalan ada yang namanya jalan Kabupaten, Provinsi dan Pusat.
Sedangkan Dishub Sumedang hanya berkewenangan di perawatan jalan kabupaten, seperti rambu lalu lintas, lampu PJU, marka jalan dan petunjuk arah. “Sementara terkait kualitas aspal, drainase dan struktur jalan itu berada di kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Itu juga sesuai klasifikasi jalannya, kalau jalan nasional ada di Balai Besar Pelaksanaan Jalan DKI Jakarta-Jawa Barat adalah unit kerja di bawah Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jalan provinsi ada di Dinas PU Provinsi, dan jalan kabupaten ada di Dinas PU Kabupaten,” urainya.
Meski demikian, kata Tono, Dishub Sumedang tetap melakukan perawatan kepada jalan nasional atau provinsi seperti jalan Cadaspangeran sampai Tomo, jalan Jatinangor- Tanjungsari dan jalan Surian-Buah dua serta Rancakalong-Subang.
“Perawatan dan pemeliharaan itu karena jalan-jalan itu ramai dilintasi pengendara dan lebih diprioritaskan. Ya kalau untuk pemeliharaan mungkin kita bisalah dibantu walaupun itu jalan nasional ataupun Jalan provinsi seperti yang dilakukan kami di sekitar Jalan Cadaspangeran,” katanya. (tha)