TANJUNGSARI – Para siswa siswi SMP Plus Bina Insan Harapan Tanjungsari tak lagi kesulitan untuk belajar bahasa Inggris, pasalnya kini pihak sekolah mengadakan Ekstrakulikuler Board Game untuk mempermudah para siswanya dalam belajar bahasa Inggris.
Belajar Bahasa Inggris menggunakan Papan Permainan (Board Game) lebih disukai dibanding belajar secara langsung dikelas. Hal itu tampak terlihat saat para siswa mengikuti ekstrakulikuler yang di pimpin langsung oleh guru bahasa Inggris SMP Plus Binhar Tanjungsari.
“Permainan ini saya ciptakan sendiri dan alhamdulilah respon anak-anak sangat antusias, terlebih saat mereka bermain tentunya disitu mereka secara tidak sadar sedang belajar menghafal kosakata bahasa inggris,” ujar Arian Variansyah seorang guru di SMP Plus Binhar yang juga pembuat board game Vunglis.
Lebih lanjut, Arian menjelaskan bahwa saat ini ia telah menciptakan 7 (tujuh) jenis permainan menggunakan Board Game diantaranya adalah Vengo The Match, Kalang Kabut, Vengo The Battle, Back To School, Identity Fidelity, Vengo The Voyagers dan Snakes & Ladders.
“Saya sudah buat 7 jenis game
Diantaranya adalah Vengo the match (permainan mencocokan nama dengan gambar) kemudian Kalang kabut permainan berhitung (penjumlahan dan perkalian dan nenyebutkan kosakata bahasa inggris) semacam gagarudaan,” sebut Arian.
Masih kata Arian, permainan lainnya ada Vengo the battle yaitu permainan seperti ular tangga tapi dengan papan yang berbeda dan ada juga permainan Back to school yaitu permainan petualangan atau berlomba untuk sampai ke sekolah. Cara bermainnya dengan menggunakan kartu dan menebak menggunakan bahasa inggris.
“Selanjutnya ada juga permainan Identity fidelity permainan dengan tujuan untuk mencari identitas pemain lain. Kemudian Vengo the voyagers yaitu permainan berhitung menggunakan bahasa inggris,” ucapnya.
Yang terakhir, kata Arian yaitu permainan Snakes & Ladders yaitu permainan semacam ular tangga yang di modifikasi dengan menambahkan kartu yang nantinya diambil si pemain dan harus disebutkan menggunakan bahasa inggris.
“Semua permainan itu, fokus kepada pembelajaran vocabulary (kosa kata) bahasa inggris. Dan dengan memainkan Board Game tersebut para siswa tentunya dapat belajar bahasa inggris dengan mudah,” katanya.
Arian menjelaskan, awal mula dirinya membuat Board Game pada awalnya saat mengajar Bahasa Inggris di sekolah mendapat kesulitan. Para siswa nya susah untuk menghafal sehingga ia berfikir bagaimana mempermudah para siswa nya untuk menghafal kosa kata bahasa inggris.
“Saat itu saya berfikir bahwa media pembelajaran bahasa inggris yang sangat mudah di pahamai anak-anak adalah dengan permainan, sehingga saya mencoba memodifikasi beberapa permainan, salah satunya adalah ular tangga,” sebutnya.
Selain sebagai guru bahasa inggris, Arian yang juga membuka tempat kursus serta kerap mengajar anak-anak yang bermain di Alun-alun Tanjungsari secara Gratis berharap bahwa kedepan Board Game yang ia buat bisa membantu para siswa di sekolah manapun untuk mempermudah belajar bahasa inggris.
“Contohnya saja, ketika sedang bermain para siswa setiap hari mereka akan mengulang kosa kata yang ada di permainan tersebut, dan secara otomastis akan sangat mudah untuk menghafalnya,” kata Arian.
Sementara itu, Dira, 14 salah seorang siswa SMP Plus Binhar Tanjungsari tampak senang bermain Board Game yang disediakan di sekolah melalui kegiatan Ekstrakulikuler.
“Seneng banget, kita sambil bermain bareng teman – teman tapi tidak disadari bahwa kita juga menghafal bahasa inggris, banyak gambar yang harus kita sebutkan menggunakan bahasa inggris, kalau kita tidam tahu otomatis kita akan cari apa bahasa inggrisnya, jadi disitu kita bermain namun sambil belajar,” sebutnya. (Isl)
Ismail / Radar Sumedang