Pengembangan KST Akan Memberikan Manfaat Kepada Masyarakat

oleh
DISKUSI : Suasana Focus Group Discussion (FGD) mengenai kick off pengembangan Kawasan Sains Dan Teknologi (KST) di Desa Cilembu dan Desa Haurngombong di Rektorat Unpad Jatinangor.
DISKUSI : Suasana Focus Group Discussion (FGD) mengenai kick off pengembangan Kawasan Sains Dan Teknologi (KST) di Desa Cilembu dan Desa Haurngombong di Rektorat Unpad Jatinangor.

JATINANGOR – Institut Jawa Barat (Injabar), Universitas Padjadjaran (Unpad) menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai kick off pengembangan Kawasan Sains Dan Teknologi (KST) di Desa Cilembu dan Desa Haurngombong di Rektorat Unpad Jatinangor.

Direktur Injabar Unpad Prof. Dr. Apt. Keri Lestari mengatakan, bahwa KST tersebut merupakan salah satu dari reaktivasi ekonomi masyarakat, yang terdiri dari kawasan ekonomi eksklusif dan kawasan sains lainnya, kick offnya KST disana direncanakan pada akhir bulan Desember 2021 atau awal bulan Januari 2022.

“Itu macam-macam reaktivasi ekonomi disana, kami Injabar Unpad bersama tim riset Unpad terdiri dari Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Ekonomi, Fikom, Farmasi semua melihat adanya satu potensi agrobisnis,” ucap Keri kepada Radar Sumedang. Selasa (23/11).

Keri menambahkan, adanya beberapa
reaktivasi ekonomi juga akan dipertemukan dengan para pelaku bisnis, dari sisi agroteknologi kemudian teknologi yang dikembangkan diterbarukan oleh Fakultas, dan didukung oleh pemerintah yang memiliki aspek bisnisnya.

“Kebetulan ada yang sudah biasa melakukan ekspor, impor dibidang agrobisnis kita hadirkan di FGD ini, karena memang mau berkolaborasi,” tambahnya.

Menurutnya, kegiatan FGD merupakan upaya percepatan, suatu metode untuk membuktikan bersama metode percepatan ini bisa bekerja tidak. Dirinya berharap, dengan melihat semangat gotong-royong, ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat Sumedang, ini suatu hal yang baik dijadikan stanting poin bagi program tersebut.

“Sebetulnya awalnya kita akan mengembangkan Ubi Cilembu saja, tetapi setelah kita melakukan penelaahan mendalam ternyata potensinya banyak sekali, akhirnya kita perluas tidak hanya sekedar Ubi Cilembu tetapi Agroindustri, industri berbasis pertanian dan peternakan,” katanya.

Keri menjelaskan, sebelum adanya kesepakatan finalisasi untuk kick off, terlebih dilakukan penelitian dan riset, sehingga sekarang sudah jelas program apa yang akan dilakukan, berbagi tugas, pemerintah harus bagaimana, akademisi sudah mempersiapkan apa yang akan menjadi area fokus, konfirmasi masyarakat seperti apa.

“Kita konfirmasi dulu ke masyarakat, ternyata masyarakat juga melihat suatu hal yang mempunyai kesesuaian, selanjutnya pihak bisnisnya kita ajak kesini dan terjadilah satu kesepakatan bersama,” tambahnya.

Ia berpesan, untuk mewujudkan suatu konsep tidak mudah, semua orang bisa membuat konsep, tetapi mengimplementasikan konsep tersebut adalah satu tantangan tersendiri, sehingga jika konsep ini bisa bekerja dan dapat diimplementasikan tentu akan mendapatkan manfaatnya adalah masyarakat Sumedang.

“Dengan kita bisa merajut sebuah konsep dan dari riset itu bisa terhilirkan maka bisa dinikmati masyarakat, itulah fungsi dari Unpad bermanfaat, berharap bahwa manfaat Unpad untuk masyarakat Sumedang semakin terasa,” tutupnya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Sumedang Herman Suryatman menjelaskan, bahwa Pemkab Sumedang bekerjasama dengan Unpad, Pemprov Jabar dan dengan pihak pengusaha akan membangun  KST  Sumedang tepatnya di Desa Cilembu dan Desa Haurngombong.

“Untuk mengembangkan potensi yang ada di Sumedang khususnya dari sektor pertanian dan peternakan supaya masyarakat bisa mendapatkan pemanfaatan. Melalui, KST akan ada semacam demplot bagaimana mengembangkan Ubi Cilembu dengan bantuan teknologi, termasuk domba Padjadjaran dikembangkan dengan teknologi,” ucap Sekda.(tha).