RADARSUMEDANG.ID – Kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasirwareng, Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang memprihatinkan. Terpantau beberapa material bangunan sekolah di wilayah timur Sumedang itu tampak rusak.
Kerusakan terlihat mulai dari bagian keramik lantai, kusen, plafon dan pintu. Bahkan sebagian temboknya pun retak. Kondisi ini pun kata salah seorang guru, Emang Rohman sudah berlangsung lama sejak 10 tahun terakhir diperbaiki.
“Kondisi bangunan sekolah kami boleh dibilang mengkhawatirkan. Kerusakan bangunan sekolah mencapai 50 persen. Kami khawatir jika tak segera dilakukan perbaikan akan memperparah kerusakan,” kata Enang kepada wartawan baru-baru ini.
Disinggung mengenai turunnya bantuan, Enang mengatakan sudah lama belum mendapatkan bantuan untuk perbaikan bangunan. “Pernah ada bantuan hampir 10 tahun lalu. Maka, pantas saja kalau kondisi bangunan sekolah kini sudah rusak,” ujarnya.
Ia menyebutkan, setiap harinya saat dilakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) kerap dihantui rasa takut. Terlebih beberapa material bangunan sekolah rentan lapuk.
Ia berharap kepada pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan agar secepatnya dilakukan upaya perbaikan. Mengingat, kondisi bangunan sekolah sudah cukup mengkhawatirkan dan rawan terjadi hal tak diharapkan.
“Saya berharap Pemerintah Daerah maupun Dinas Pendidikan dapat menindaklanjuti atas kondisi sekolah kami. Kekhawatiran para guru, siswa dan orang tua siswa betul-betul terasa dan sudah jadi obrolan setiap harinya,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Seksi (Fungsional Sarana Prasarana SD pada Dinas Pendidikan Sumedang, Masdar, menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan sudah memantau kondisi bangunan sekolah tersebut.
“Memang betul tingkat kerusakannya sudah sangat luar biasa yaitu mencapai 50 persen. Semoga jika ada bantuan bisa mencukupi perbaikan dari kerusakan yang mencapai 50 persen itu,” terang Masdar.
Adapun lanjut Masdar untuk menindaklanjuti usulan perbaikan itu dirinya sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah juga melihat dapodik. Pasalnya sebagaimana diketahui setiap usulan sarana prasarana harus melalui dapodik sapras.
“Kalau mau semua usulan direalisasikan atau direhab, maka harus melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Dengan catatan, usulannya dari sekolah melalui operator sekolahnya,” sebut Masdar.
Bahkan diungkapkan Masdar, pihaknya pun pernah menerima usulan dari SDN Pasirwareng soal upaya perbaikan. Namun, setelah dililihat dari data aplikasi, ternyata usulan yang dimaksud belum masuk.
“Insya Allah kami akan bantu nanti di dapodik-nya, dan kami juga akan memanggil kembali pada waktu finalisasi. Apakah SDN Pasirwareng nantinya bisa mendapatkan bantuan secara aplikasi, kemungkinan di bulan November dan Desember 2022. Karena jujur saja kami juga khawatir setelah melihat kondisi sekolah itu seharusnya dipercepat direhab,” jelas Masdar. (jim)