1.417 Sarjana Unsap Diwisuda

oleh
UNSAP: Warek 3 Dr. Kuswara, M.Pd, Warek 2 Dr. H Agus Jaenudin, M.Pd, Rektor Dr. H. Arifin, SH.,M.Pd.,MM, Warek 1 Dr. Arif Rahman Sudrajat, M.Si

RADARSUMEDANG.ID Universitas Sebelas April (Unsap) Kabupaten Sumedang menggelar Wisuda XL. Wisuda ini yang pertama kali digelar secara luring, pasca pandemi Covid-19.

 

Rektor Unsap, Dr. H. Arifin, S.H.,M.Pd.,M.M, mengatakan, Wisuda XL digelar dua hari, yakni Rabu (26/10) dan Kamis (27/10). Terdapat sebanyak 1.417 sarjana Unsap yang diwisuda kali ini.

 

“Alhamdulillah, Unsap, meskipun namanya sudah dikenal sejak 40 tahun yang lalu, tapi baru pada tanggal 22 Juli 2021 itu terbentuk sebagai Unsap. Termasuk hari ini tanggal 26 dan 27 digelar wisuda ke-40,” ujar Arifin, Selasa (25/10).

 

Menurut Arifin, angka 40 tahun bagi Unsap bukan merupakan usia yang sudah tidak muda lagi. Sehingga pada wisuda yang ke-40 ini, betul-betul merupakan penguatan kembali, bahwa perguruan tinggi-perguruan tingginya sudah tergabung menjadi universitas.

 

“Jadi saat ini kami melakukan penguatan-penguatan, nilai-nilai penyatuan Unsap, yang tadinya 6 Sekolah Tinggi dan 20 prodi, yang saat ini bersatu padu menjadi bagian yang tidak terpisahkan, intinya itu,” kata Arifin.

 

Ia menuturkan, visi Unsap yakni menjadi universitas bereputasi di tingkat nasional berdasarkan kerakyatan, kejuangan dan kearifan lokal pada tahun 2036. Hal tersebut sesuai dengan spirit nama Sebelas April.

 

“Jadi melalui inilah kami menguatkan nilai-nilai atau dimensi tadi, nilai spirit kejuangan. Ini ditransformasikan di dalam akademik yang tak kenal lelah, kerja keras, belajar keras, untuk mengabdi kepada masyarakat. Atau di manapun tempat bekerja di berbagai bidang. Mahasiswa kami yang murni reguler maupun yang karyawan yang sudah terserap di lapangan pekerjaan, baik di instansi pemerintah, lembaga, dunia usaha dan industri,” jelasnya.

 

Kemudian untuk basis kerakyatan, kata Arifin, adalah Unsap yang selalu dekat dengan masyarakat. Sehingga masyarakat menengah ke bawah juga bisa menjangkau pendidikan di Unsap. Hal tersebut, sesuai dengan amanat pendiri Unsap terdahulu, yang kemudian menjadi soko guru kedepan, supaya tetap survive untuk mengimplementasi Tri Darma Perguruan Tinggi.

 

“Kemudian juga ada asas kearifan lokal, dimana kami tak lepas dari penguatan nilai-nilai priangan, kasundaan, kasumedangan, yang kemudian dielaborasi di Unsap ini. Kedepan dengan kelulusan akademik yang cukup tinggi, tapi mempunyai nilai-nilai kearifan lokal yang berbasis pada etika-etika yang ada di lingkungan. Jadi ilmiah, religius, dan apikatif, untuk keilmuan di masyarakat,” katanya lagi.

 

Lebih jauh dikatakan, meskipun baru berumur 1 tahun, namun Unsap sudah mendapatkan beberapa penghargaan. Seperti penghargaan yang diberikan pada Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) Wilayah Jabar dan Banten.

 

“Kami mendapat predikat ketiga terbaik di Jawa Barat dan Banten, penyatuan Perguruan Tinggi dengan jumlah prodi (program studi) dan mahasiswa yang cukup besar. Ini menunjukan bahwa sudah sesuai anjuran pemerintah,” tuturnya.

 

Selain itu, Unsap juga menyandang Akreditasi Baik dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Lalu, hampir semua Prodi-nya bernilai B.

 

Tak kalah penting, baru-baru ini Unsap dipercaya pemerintah menambah Prodi baru, yakni Magister (S2) di Bidang Pendidikan, yaitu Matematika dan Bahasa Indonesia. Dimana sebelumnya sudah ada Magister Managemen dan Magister Adminstrasi Publik.

 

“Jadi rencana kedepan kami akan mengembangkan bukan hanya di tingkat lokal, tapi juga nasional bahkan diarahkan ke tingkat global. Selain itu prestasi juga diraih mahasiswa kami, selain di bidang akademik juga di bidang olahraga. Juara 2 bola bola voli Jabar-Banten, terbaik Badminton Jabar-Banten, diantara universitas yang ada di L2 Dikti,” ungkapnya.

 

Lalu, pihaknya juga berupaya memperbaiki kurikulum. Sehingga visi 2036 menjadi universitas bereputasi tercapai dan lebih diakui di tingkat nasional hingga global.

 

Lebih jauh dikatakan, sejak menjadi Unsap pada 2021 lalu, animo masyarakat yang mendaftar melonjak signifikan. Arifin menggambarkan, satu tahun sebelum terbentuk Unsap, ada sekitar 1.300 mahasiswa baru yang mendaftar. Namun setelah terbentuk Unsap, mahasiswa baru yang terdaftar sebanyak 1.800 orang.

 

“Kami akan terus memperbaiki output dari lulusan kami, yang benar-benar punya kapasitas dan kapabilitas yang bisa diserap baik di pemerintah maupun industri dunia usaha. Adapun target jangka panjangnya meraih Sustainable Development Goals (SDGs). Sebab di tahun 2045 Indonesia Emas, ditopang oleh universitas bereputasi. Kami ingin salah satunya Unsap,” ujarnya. (gun)