RADARSUMEDANG.ID – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PM) Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan penelitian pemanfaatan lebah tanpa sengat dalam menghasilkan madu dan propolis. Tim pengabdian masyarakat ITB, Ramadhani Eka Putra mengatakan, hasil penelitian yang dilakukannya menghasilkan beberapa produk pemanfaatan lebah tanpa sengat.
Produk pemanfaatan lebah tanpa sengat itu baik sebagai penghasil produk pangan maupun sebagai penyedia servis menguntungkan bagi pertanian yaitu penyerbukan.
“Diseminasi dari hasil penelitian ini mulai dilakukan pada beberapa daerah di Indonesia termasuk di Desa Rancakalong (Kabupaten Sumedang, red). Program yang dimulai sejak Maret 2022 dengan pendanaan dari Program Kemitraan Masyarakat DIKTI mulai memperkenalkan beberapa jenis lebah tanpa sengat kepada Kelompok Pemuda Tani di antaranya Tetragonula laeviceps, Tetragonula sawarakensis, dan Heterotrigona itama untuk dibudidayakan,” ucap Ramadhani belum lama ini.
Ia menambahkan, pada pengenalan ini, petani dikenalkan dengan metoda budidaya, desain kandang, proses pemindahan koloni, proses panen produk dan metoda perbanyakan koloni.
“Aplikasi dari kegiatan ini, petani mulai berhasil melakukan budidaya lebah tanpa sengat dan menambah jumlah koloni dimana pada akhir September total koloni yang dimiliki oleh petani adalah 80 koloni,” tambahnya.
Koloni mulai disebarkan pada kelompok tani lain dan diintegrasikan sebagai bagian dari produksi di rumah-rumah warga sekitar. Hal lain yang mulai diaplikasikan kepada kelompok pemuda tani adalah integrasi dari peternakan lebah madu dengan produksi pertanian sebagai agen penyerbuk.
“Kegiatan integrasi ini mulai dilakukan pada bulan Agustus 2022 dan mulai menunjukkan hasil dimana terdapat peningkatan produktivitas dari tanaman pertanian yang dibudidayakan seperti cabai, tomat, terung, dan pepaya sebesar 25-40%. Hasil lain dari kegiatan pengabdian ini adalah terbangunnya Saung Teuweul sebagai lokasi produksi pertanian dan sarana pendidikan bagi berbagai kelompok masyarakat,” katanya.
Menurutnya, Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati tinggi dimana masyarakatnya mendapatkan banyak manfaat dari produk maupun jasa yang diberikan oleh alam. Hal ini mulai disadari oleh masyarakat Indonesia setelah hasil penelitian terhadap fungsi keanekaragaman ini dipublikasikan dan didesiminasikan oleh berbagai lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia.
Salah satu dari keanekaragaman tersebut adalah lebah tanpa sengat. “Lebah tanpa sengat adalah lebah asli Indonesia yang dapat ditemukan di hutan-hutan Indonesia bahkan beberapa jenis hidup bersama dengan masyarakat dengan membuat sarang pada rumah dan struktur buatan. Terdapat lebih dari 600 jenis lebah tanpa sengat di dunia dimana 46 jenis ditemukan di Indonesia,” tandasnya. (tha)