RADARSUMEDANG.Id, KOTA – Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Sumedang akan menggelar kegiatan peragaan Manasik Haji bagi para santri Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) tingkat kabupaten pada Minggu, 10 September 2023, di Lapangan Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS).
Diperkirakan kegiatan peragaan manasik haji ini akan diikuti sekitar 3500 peserta. Demi kelancaran pelaksanaan, kegiatan Manasik Haji akan dibagi menjadi dua bagian, dengan sesi pertama di PPS dan sesi kedua akan digelar pada pekan berikutnya di Yonif 301 Pangeran Kian Santang Cimalaka.
Ketua FKDT Kabupaten Sumedang, H. Nuroni Octora, S.Kom, menyebutkan tujuan utama dari kegiatan peragaan manasik haji ini adalah untuk menanamkan ideologi keimanan kepada para santri DTA.
“Hal ini bertujuan agar para santri sejak dini memiliki keyakinan kuat bahwa pelaksanaan ibadah haji merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan, sebagaimana rukun iman yang lainnya. Melalui manasik ini, diharapkan para santri dapat lebih mendalam dalam memahami arti ibadah haji, yang penuh dengan perjuangan, pengorbanan, dan nilai-nilai persaudaraan,” jelas H Nuroni.
Selain itu, kegiatan peragaan manasik haji ini juga bertujuan untuk menjalin ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) di antara para santri DTA. “Acara ini memberikan ruang dan kesempatan bagi mereka untuk berkumpul dan menjalin silaturahim satu sama lain sehingga hubungan sosial dan keagamaan di antara para santri DTA dapat semakin erat dan harmonis,” imbuhnya.
Adapun rencana pelaksanaan beserta tempatnya dimulai dari upacara pembukaan di Lapang Upacara PPS halaman belakang, lokasi musdhalifah di halaman parkir DPPKAD, jamarot di parkir depan Bapenda, Towaf dan Sa’i di lapang upacara depan PPS.
Untuk parkir kendaraan roda dua di halaman Masjid Al Kamil. Sementara untuk parkir roda empat di area parkir Bapppeda, BKSDM, Inspektorat, Perpustakaan, dan bahu jalan keluar PPS.
Untuk kelancaran acara juga FKDT Sumedang telah mengeluarkan ketentuan umum yang wajib diperhatikan bagi seluruh peserta terutama oleh para guru pembimbing. Di antaranya wajib membawa perlengkapan yang sudah didistribusikan, membawa bekal cukup, tidak membawa barang berharga, dilarang membawa atribut yang dilarang pemerintah, dilarang membuang sampah sembarangan.(rik)
