RADARSUMEDANG.id, TANJUNGSARI – Permasalahan sampah di kalangan masyarakat hingga saat ini belum bisa teratasi dengan baik. Belum banyak masyarakat yang memiliki pengetahuan untuk memilah dan mengolah sampah.
Fenomena tersebut melatarbelakangi Mahasiswa Unpad Jatinangor menggagas program pengabdian kepada
masyarakat mengangkat permasalahan sampah di Desa Cinanjung, Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
Pengabdian masyarakat dilakukan lima mahasiswa dari berbagai program studi. Mereka menginisiasi
‘Program Masyarakat Cinanjung Bebas Sampah Organik’ (Maju Berani). Maju Berani merupakan
sosialisasi pemilahan sampah dan pelatihan pembuatan kompos dengan metode takakura.
Salah seorang mahasiswa Yusmu Chusnul Kusmiyana mengatakan, bahwa sampah merupakan sesuatu
yang dianggap kotor, remeh dan tidak bernilai. “Desa Cinanjung dipilih karena banyak masyarakatnya
yang belum mengetahui cara pengolahan sampah yang benar. Selama ini sampah hanya dibakar, ada
sistem pengangkutan tapi tersedia bagi warga yang mau membayar saja,” kata Yusmu.
Ia menambahkan, pemilihan takakura sebagai metode pengolahan sampah disebabkan oleh metode ini
sangat mudah untuk diimplementasikan khususnya dalam lingkup rumah tangga. Selain itu, bahan-bahan
yang diperlukan berada di sekitar sehingga sangat mudah didapatkan seperti keranjang, kardus, sekam
dan kompos jadi sebagai starter.
“Setidaknya dengan melakukan pengabdian masyarakat ini kami dapat mengimplementasikan ilmu yang
telah kami peroleh semasa kuliah serta melakukan aksi yang tidak hanya berkutat dalam hal akademik
semata melainkan kerja nyata karena dalam praktiknya masyarakat sangat membutuhkan para pemuda
(mahasiswa) sebagai agen penggerak dan perubahan,” tambahnya.
Selain melakukan sosialisasi metode pengolahan sampah, tim juga melakukan monitoring one on one
pelatihan pengemasan produk yang menarik, pelatihan pemasaran produk baik secara luring maupun
daring, dan pelatihan pembukuan keuangan baik secara manual maupun dengan Ms. Excel.
Program ini merupakan implementasi dari Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat
(PKM-PM) yang berhasil mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek RI. (tha)