ITB dan Dispangtan Kota Bandung Gelar Pelatihan Hidroponik dan Budidaya Anggur untuk Dukung Ketahanan Pangan Kota

oleh

RADARSUMEDANG.id, BANDUNG – Sebagai langkah konkret mendukung program ketahanan pangan Pemerintah Kota Bandung, Institut Teknologi Bandung (ITB) bersinergi dengan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung serta Salimah Jawa Barat dalam menggelar pelatihan hidroponik dan budidaya anggur di Perkampungan Padat Kota Bandung.

Dosen ITB, Alfi Rumidatul, bersama dengan Dewi Larasati dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati serta Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Pasir Layung. Acara ini dihadiri oleh 30 ibu-ibu PKK RW 08 dengan antusiasme tinggi.

Dalam sambutannya, Alfi mengingatkan pentingnya urban farming di perkotaan dan menekankan manfaatnya, terutama di tengah keterbatasan lahan.

“Urban farming dapat dilakukan dengan berbagai metode, termasuk menggunakan polybag, hidroponik, vertikultul, dan memanfaatkan rooftop,” ujarnya, Rabu (29/11).

Ia menambahkan, pelatihan tersebut sebagai langkah untuk meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan rumah, fokus pada hidroponik.

“Hidroponik, tanpa menggunakan tanah, memiliki keuntungan seperti hemat pupuk, air, lahan, dan menghasilkan sayuran dengan kualitas lebih baik. Media tanam seperti rockwool, peatmoss, cocopeat, sekam bakar, dan hidroton/leca menjadi pilihan dalam budidaya ini,” tambahnya.

Menurutnya, jenis sayuran yang dibudidayakan melalui hidroponik meliputi selada keriting hijau, pakcoy, caisim, bayam hijau, kangkung, cabe, tomat, dan paprika, sementara anggur menjadi buah yang diminati.

“Budidaya anggur dengan metode pencangkokan atau stek dinilai lebih cepat dan mudah,” katanya.

Alfi menyoroti manfaat ekologi dan ekonomi dari menanam anggur di pekarangan rumah, menciptakan lingkungan sehat, sejuk, dan memberikan peluang ekonomi melalui hasil buah.

“Peserta pelatihan, dengan antusias, mendapatkan pembelajaran langsung dari Dispangtan Kota Bandung mengenai pemilihan bibit, penanaman, pemeliharaan, hingga pembuahan anggur,” ujarnya.

Sebagai penutup, Alfi berharap peserta dapat memanfaatkan lahan pekarangan sebagai peluang ekonomi melalui budidaya hidroponik.

“Keberhasilan kegiatan ini diharapkan akan mendorong pertanian perkotaan di Bandung menjadi lebih maju dan diminati sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan,” tandasnya. (tha)