Uang Tabungan Rp 400 Juta Macet, Orang Tua Siswa Tuntut Tanggung Jawab SDN Darmaraja 2 

oleh
Puluhan orangtua siswa SDN Darmaraja 2 melakukan aksi demo di sekolah tersebut, Rabu (13/12). Mereka menuntut uang tabungan anak-anaknya dikembalikan.

RADARSUMEDANG.id, DARMARAJA – Puluhan orang tua siswa SDN Darmaraja 2 melakukan aksi demo menuntut dikembalikannya uang tabungan anak-anak mereka, Rabu (13/12). 

Di depan SDN Darmaraja 2, para orangtua berorasi menggunakan pengeras suara, dengan membawa spanduk besar dan beberapa tulisan berisi tuntutan mereka. Para orangtua juga membawa bukti catatan buku tabungan anak-anaknya.

“Kami menuntut uang tabungan dikembalikan. Kami tahu uang tabungan ada pengurusnya, pihak sekolah harus bertanggung jawab,” kata Teti, salah satu orangtua siswa.

Ia menuturkan, total uang tabungan yang belum dikembalikan lebih dari Rp 400 juta. Bahkan salah satu siswa memiliki catatan tabungan hingga lebih dari Rp 32 juta. Meski anak-anak mereka kini sudah beberapa tahun lulus dari SDN Darmaraja 2, namun uang tabungan belum juga dikembalikan.

“Selama 6 tahun anak kami sekolah di SDN Darmaraja 2 tapi uang tabungan belum pernah keluar. Kepala sekolah, pengurus sekolah jangan ‘cuci tangan'”, katanya lagi.

Teti mengaku hingga kini para orangtua tidak tahu uang tabungan mereka digunakan untuk apa. Namun upaya menuntut uang tabungan ini sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu.

“Justru itu, kami tidak tahu uang digunakan siapa atau untuk apa, yang pasti kami menabungnya ke sekolah,” imbuhnya.

Upaya mencari solusi dilakukan dengan cara mediasi, dengan mempertemukan para orangtua dan beberapa kepala sekolah sebelumnya. Mediasi pun berlangsung alot dan menegangkan, lantaran para orangtua tak puas dengan jawaban-jawaban dari pihak sekolah maupun mantan kepala sekolah.

“Saya butuh uang tabungan itu untuk beli buku sekolah anak. Mana suami nganggur,” ujar Aul, orangtua lainnya.

Ia pun meminta kepada pemerintah terkait untuk ikut turun tangan menyelesaikan masalah tabungan yang macet. 

“Saya nabung maksain, hasil dagang cemilan, saya hanya orang kecil bukan orang kaya. Tolong kepada pemerintah bapak bupati, gubernur, saya hanya pedagang kecil,” ucapnya.

Karena tidak juga membuahkan hasil, para orangtua pun memilih melaporkan kasus macetnya uang tabungan tersebut ke Polsek Darmaraja. 

Kepala SDN Darmaraja 2, Asep Ibrohim mengatakan, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan sementara pihak kepolisian, uang tabungan dipegang oleh salah satu oknum guru, yang sudah pensiun pada tahun 2020. 

“Berdasarkan musyawarah dengan pihak polsek bahwa memang uang tersebut ada di oknum guru tersebut, makannya yang bertanggung jawab pengurus sekolah tahun tersebut, 2015 sampai 2021,” ujarnya.

Atas dasar tersebut, kata Asep, pengurus sekolah saat hanya bisa memfasilitasi pertemuan antara orangtua dengan pengurus sekolah sebelumnya, lantaran dirinya baru bertugas di SDN Darmaraja 2 pada 22 Februari 2022. Pihaknya pun sudah melaporkan masalah ini ke Dinas Pendidikan Sumedang.

“Dari dulu juga sudah kami sarankan melalui jalur hukum, kalau tidak bisa selesai secara kekeluargaan, sebab kami juga tidak bisa membantu lebih lanjut,” imbuhnya. (gun)