Kasus Tabungan Siswa Macet di SDN Corenda Masih Belum Jelas 

oleh
Catatan tabungan siswa yang macet di SDN Corenda (For Radar Sumedang)

RADARSUMEDANG.id, CISITU — Kasus tabungan siswa yang macet kembali mencuat di SDN Corenda, Desa Situmekar, Kecamatan Cisitu. Ence, salah seorang orang tua siswa, menyoroti kejanggalan yang terjadi terkait uang tabungan anaknya dan 22 siswa lainnya yang saat ini sudah lulus dari SDN Corenda, dengan total mencapai Rp 50 juta.

Ence mengungkapkan bahwa uang tabungan tersebut belum dikembalikan oleh pihak sekolah dan diduga kuat terpakai oleh pihak sekolah. Selain itu, Ence juga mencatat adanya kasus serupa di kelas 6 saat ini, dengan dana mencapai sekitar Rp 100 juta, yang saat ini mengkhawatirkan para orang tua siswa karena belum dapat dicairkan.

“Kami merasa kecewa terhadap pihak SDN Corenda, terutama dengan kepala sekolahnya yang sepertinya tidak mau bertanggung jawab atas kasus ini,” ungkap Ence.

Ence menambahkan bahwa setelah menyelidiki, diketahui bahwa uang tabungan siswa yang macet itu diduga sebagian besar dipinjam atau terpakai oleh mantan kepala sekolah. 

Kekecewaan orang tua siswa semakin membesar karena penanganan kasus ini yang dinilai lamban. Ence menyatakan bahwa mereka sebelumnya telah melaporkan kasus ini, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut yang jelas.

Sementara itu, keterangan lain datang dari perwakilan guru SDN Corenda yang sudah pensiun, yang sempat disebut-sebut namanya oleh salah seorang orang tua siswa yang merasa dirugikan karena tabungan anaknya macet.

Guntur, yang merupakan keponakan guru SDN Corenda itu, mewakili bibinya membantah jika bibinya terkait dengan kasus macetnya tabungan siswa.

“Sejak awal kasus ini bergulir, Bu Dedeh sama sekali tidak terkait dengan kasus ini. Pertama beliau itu bukan bendahara tabungan siswa melainkan bendaraha BOS sekolah. Jadi sama sekali tidak mengetahui perihal tabungan siswa yang dipegang bendahara tabungan siswa,” ungkap Guntur, melalui sambungan telepon, Kamis (14/12/2023).

Menurut Guntur, ketika kasus ini menjadi perhatian berbagai pihak terkait, kejelasan siapa yang terkait dengan macetnya tabungan siswa tersebut belum bisa dipastikan. “Pasalnya, dari pihak kepala sekolah sendiri yang sekarang sudah pensiun tidak pernah merasa mengeluarkan atau bahkan menggunakan dana tabungan tersebut,” jelasnya.

Sebelumnya, pada Rabu (13 Desember 2023), puluhan orang tua siswa menggelar aksi unjuk rasa di SDN Darmaraja 2, Kecamatan Darmaraja, dengan kasus serupa yang melibatkan tabungan siswa hingga mencapai lebih dari Rp 400 juta. Kasus ini menjadi sorotan masyarakat dan menunjukkan urgensi perhatian serius terhadap pengelolaan dana tabungan siswa di sekolah-sekolah.(rik)