Guru Muda SMPN 1 Cimalaka Raih Juara Pertama ASN Talent Academy 2023

oleh
Diki Koerniadi guru muda SMPN 1 Cimalaka saat penobatan juara pertama ASN Talenta Academy tingkat Nasional angkatan pertama tahun 2023 di LAN RI, Jakarta (8/12/2023) kemarin.

RADARSUMEDANG.id, KOTA – Seorang guru di SMPN 1 Cimalaka (Saci) tak menyangka dirinya menjadi juara pertama ASN Talent Academy (ATA) angkatan pertama tahun 2023. Beliau adalah Diki Koerniadi (32), guru mata pelajaran IPA yang statusnya merupakan fungsional guru dari Saci asal Desa Cikoneng, Ganeas dan satu-satunya ASN dari kalangan guru yang menjadi terbaik pertama pada ASN Talent Academy 2023 yang diselenggarakan oleh LAN RI pada tanggal 8 Desember 2023 kemarin.

Diketahui Diky dinobatkan sebagai terbaik pertama se-Indonesia. Terbaik kedua diraih oleh ASN di lingkungan Pemprov Jabar, dan ketiga dari LAN RI sehingga dirinya berhasil menyingkirkan peserta-peserta seperti Palembang, Aceh, Timika-Papua, hingga Manado.

Itu berawal dari LAN RI yang mengambil sistem merit terbaik di 13 pemerintah daerah, lembaga dan kementrian terpilih, dan salah satunya adalah Pemerintah Kabupaten Sumedang dengan masing-masing 10 peserta yang merupakan ASN sehingga total peserta yang berpartisipasi adalah 130 orang termasuk Diky beserta dua ASN Pemkab Sumedang hingga dilakukan bundling dan mengerucut menjadi 30 orang.

Selanjutnya 30 orang ini dilakukan magang di beberapa korporasi untuk membandingkan bagaimana penebang antara para pekerja korporasi dan ASN dengan tujuan agar bisa mengambil yang baik untuk kemudian diterapkan baik di lingkungan pemerintahan maupun korporasi.

Hingga pada akhirnya para peserta harus membuat rencana aksi perubahan yang diimplementasikan di masing-masing lingkungan kerja dengan cara presentasi, dan pada penilaian puncak Diky berhasil menjadi terbaik pertama.

Diky pun tak menyangka, karena awalnya yang akan menjadi terbaik pertama adalah dari LAN RI. Terlebih peserta dari LAN RI mempunyai skill diskusi dan debat yang baik.

“Enggak nyangka juga masuk terbaik pertama, karena saya mewakili Pemkab Sumedang dan satu-satunya dari kalangan guru yang jabatan fungsional, sementara yang lainnya merupakan jabatan struktural. Jadi agak  sedikit tidak banyak berharap karena saingannya juga saya yakin yang terbaik. Akan tetapi karena penilaiannya komprehensif alias ‘Masagi’ dan banyak aspek, saya sebagai seorang guru yang harus multitalenta ternyata bisa dan mereka menilai menggabungkan aspek-aspek itu,” kata Diky saat ditemui Radar Sumedang di kampus Saci, Sabtu (16/12).

Adapun kata Diky, penobatan terbaik pertama untuk Future Leader ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu sebagai ASN muda yang akan diproyeksikan untuk menjadi pemimpin di instansi. Belum lagi 3 besar dari terbaik ini, ada kemungkinan akan direkrut oleh Kementerian meskipun bertahap juga harus ada izin dari instansi di daerah.

Bahkan kabarnya, sertifikat yang didapat setara dengan pejabat eselon empat kendati dirinya belum menjadi pejabat sehingga pelatihan demi pelatihan dibuat mirip seperti rekrutmen kepala dinas.

“Sebetulnya saya dapat WhatsApp dari BKPSDM karena melihat prestasi sebelumnya (tingkat Kabupaten Sumedang dan provinsi) di box talent dan saya masuk ke box delapan dari total 10 box. Hingga mengerucut menjadi 3 orang termasuk dirinya. Jadi saya satu-satunya yang dari pemerintah kabupaten Sumedang,” ujarnya.

Diki yang baru saja menjadi ASN sejak tahun 2020 ini juga mengatakan, dirinya masih belum siap jika harus meninggalkan daerah untuk melanjutkan karir ke jenjang yang lebih tinggi. Mengingat ibarat telur, dirinya baru menetas kendati secara peluang lebih baik dan lebih menjanjikan.

“Alhamdulillah ini proses panjang dari bulan Juli 2023, dan saya stay di Jakarta sehingga dua minggu sekali pulang ke Sumedang. Harus ninggalin yang di rumah juga walaupun berat, tapi ini demi karir saya dan bentuk pengabdian saya kepada negara,” ucapnya.

Bagi Diky, pencapaian ini bukanlah sebuah akhir. Melainkan awal dari segalanya untuk membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi yang terbaik. Saya tegaskan juga bahwa ajang ini bukanlah ajang ecek-ecek karena betul-betul dari inspektorat ke kepala dinas, kemudian kepala dinas ke kepala sekolah bahkan Pak Pj Bupati langsung kontak saya. Bahkan dari awal saya sudah pesimis karena prosesnya yang panjang dan menguras tenaga dan pikiran,” katanya.

Sementara Kepala SMPN 1 Cimalaka, Hj Enung Titin mengungkapkan bahwa Diky merupakan satu dari beberapa guru berprestasi yang ada di Saci. Mengingat dirinya selalu mendorong agar para guru di Saci berpartisipasi dalam berbagai ajang kejuaraan.

Selain itu sebelum meraih juara ATA, Diki merupakan juara ketiga ASN berprestasi tingkat Kabupaten Sumedang kategori future leader, sehingga gelar juara ini bukan yang pertama bagi Diki.

“Tentunya saya bangga, betapa para guru muda bisa menunjukkan giginya di tingkat nasional sehingga membawa Saci semakin kuat (kompak, unggul, agamis dan tangguh), juga membawa nama baik Kabupaten Sumedang. Kebetulan saya juga menjadi salah satu finalis kepala sekolah inovatif dan menjadi terbaik kesatu tingkat Jabar dan sedang menjadi finalis di tingkat Jabar,” terangnya

Ia menambahkan, Diki sebagai guru mapel IPA telah menjadi satu diantara guru terbaik berdasarkan penilaian para siswa.

“Dengan kompetensi yang dimiliki, ketika Diki tidak ada pasti siswa merasa kehilangan. Jadi salah satu indikator guru yang baik itu, adalah guru yang dirindukan oleh siswanya,” jelas Enung Titin.(jim)