RADARSUMEDANG.id, KOTA – Dalam upaya konsisten mencetak generasi penghafal Al-Quran, TPQ Insan Sejahtera Sumedang kembali menggelar Tasyakur Khotmil Qur’an bagi santriwan-santriwati angkatan ketujuh.
Acara yang berlangsung pada Sabtu (24/2/2024) di Gedung Nusantara, Jalan Prabu Gajah Agung No 120, Sumedang, ini dihadiri oleh orang tua/wali santri, guru, kepala sekolah, dan perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang serta Kemenag Sumedang.
Ketua Yayasan Mitra Insan Sejahtera, Hj. Yani Citraeni, SE, M.Pd, bersama Ketua Pembina Yayasan, H Harwanto, Ak, MM, CA, yang merupakan pengasuh TPQ Insan Sejahtera mengucapkan rasa syukur atas kelancaran acara yang merupakan bentuk tasyakur kepada Allah SWT setelah para santri menyelesaikan pembelajaran Al-Quran dengan metode Qiraati.
“Khotmil Qur’an ini sudah menjadi kegiatan rutin TPQ Insan Sejahtera setiap tahunnya. Acara ini juga menjadi sarana untuk memberikan laporan langsung hasil kegiatan belajar mengajar kepada wali santri dan para tamu undangan,” ungkap Umi Yani, sapaannya.
Umi Yani secara khusus menitipkan pesan penting kepada para santri yang baru saja mengikuti Tasyakur khotmil Qur’an. “Kepada seluruh santri agar terus semangat dalam menghafal dan menambah hafalan serta menjaga hafalannya. Ingatlah, segala kebaikan akan diberikan Allah SWT kepada para penghafal Al-Qur’an,” ucap Umi Yani.
Tidak lupa, Umi Yani juga menyampaikan pesan kepada para orang tua wali santri yang menekankan pentingnya peran orangtua dalam mendukung pendidikan Al Qur’an bagi anak-anaknya. “Kepada para orang tua agar senantiasa turut menjaga dan meningkatkan kualitas anak-anaknya yang telah lulus bacaan Al-Qur’an. Terus ajarkan mereka untuk tetap belajar kapan pun, oleh siapa pun, dan di mana pun, karena kunci sukses adalah tetap belajar,” tegas Umi Yani.
Momen wisuda ini juga sangat penting untuk mengenalkan Al-Qur’an kepada anak-anak sejak dini, agar cinta dan keakraban mereka terhadap kitab suci ini tumbuh sejak usia muda.
“Penekanan pada pentingnya pendidikan Al-Qur’an sejak dini ini merupakan bagian dari visi Yayasan Mitra Insan Sejahtera dalam membentuk generasi Qur’ani yang taat dan memegang teguh nilai-nilai spiritual,” tandasnya lagi.
Sementara itu, pada pembukaan acara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Dr. Dian Sukmara, M.Pd turut memberikan sambutanya. Dengan suara yang bergetar dan meneteskan air mata, Kadisdik menyampaikan kebanggaan dan rasa terharunya terhadap seluruh santri khotmil TPQ Insan Sejahtera yang akan menjadi generasi penerus yang menunjukkan kecintaan yang mendalam terhadap Al-Qur’an.
“Ketika saya melihat para santri ini menjadi bukti bahwa masih ada generasi yang merupakan penerus kita, yang mencintai Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Saya sangat bangga sekaligus terharu melihat semangat mereka dalam mempelajari dan menghafal Al-Qur’an,” ucap Kadisdik.
Kadisdik juga menekankan pentingnya pendidikan Al-Qur’an dalam membentuk karakter dan kepribadian anak-anak. “Pendidikan Al-Qur’an tidak hanya tentang membaca dan menghafal, tapi juga memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ini adalah fondasi yang kuat untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia,” jelas Dr. Dian Sukmara.
Lebih lanjut, Kadisdik menyampaikan harapannya agar semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, orang tua, dan masyarakat, dapat bekerja sama dalam mendukung pendidikan Al-Qur’an.
“Mari kita bersama-sama mendukung kegiatan positif ini. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama membentuk generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kuat secara spiritual,” tandasnya.
Dari awal acara terasa khidmat, dimulai dari kirab saat akan memasuki Gedung Nusantara. Para santri peserta khotmil, wali santri, pengurus yayasan dan staf pengajar berjalan bersama-sama yang diiringi oleh lantunan sholawat. Setelah melakukan kirab, acara dilanjutkan dengan khataman.
Para tamu undangan menyimak dengan seksama. Selanjutnya, para santri menunjukkan pembelajaran gharib. Setiap ayat yang dibaca, mereka menguraikan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut serta disebutkan lengkap dengan ayat, surah dan juznya.
Kegiatan langsung dilanjutkan dengan imtihan setelah prosesi khataman selesai. Imtihan adalah uji publik. Para wali santri dan tamu undangan diberikan kesempatan untuk mengetes mereka terkait bacaan Al Qur’an.
Para santri berhasil menunjukkan kemampuan mereka dalam membaca Al-Quran dengan metode Qiraati, mencakup aspek tartil, fashohah, gharib, tajwid, serta hafalan doa-doa. Pembina Yayasan Mitra Insan Sejahtera, H Harwanto, menegaskan bahwa prosesi wisuda khotmil merupakan tahapan penting bagi santri untuk melanjutkan ke program tahfidz.
Sementara itu seluruh hadirin terlihat begitu terharu penuh rasa bahagia, tidak bisa menutupi kekagumannya akan kemampuan para peserta dalam menguasai materi-materi Al Qur’an di usia mereka yang masih belia dan remaja.
Acara yang diakhiri dengan sesi wisuda dan sungkeman terasa khidmat dan mengharukan. Tidak sedikit dari para orang tua santri dan para santri yang meneteskan air mata.(rik)