DI TENGAH pesatnya perkembangan teknologi digital, terdapat beberapa negara yang sudah mengajarkan siswa mereka, dimana coding dijadikan sebagai bagian dari kurikulum sekolah. Coding ini selalu dianggap sebagai keterampilan yang penting untuk masa depan anak-anak. Karena dengan itu dapat meningkatkan kemampuan anak untuk bisa lebih berpikir kritis dan membuka peluang di dunia kerja.
Namun, ada kekhawatiran dalam pembelajaran coding ini. Karena apapun itu pasti selalu ada positif dan negatifnya, yaitu dapat menjadi beban atau tantangan baru bagi siswa yang mana sudah pasti memiliki banyak tugas, kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lainnya.
Selain itu, siswa juga dapat mengalami tekanan dalam pembelajaran ini, jika tidak diajarkan dengan baik dan benar, terutama di sekolah dengan fasilitas yang terbatas. Artikel ini akan membahas apakah pelajaran coding benar-benar merupakan investasi yang menguntungkan untuk masa depan atau justru akan menjadi beban atau tantangan baru yang harus dipertimbangkan dalam pendidikan.
Coding sebagai Investasi Masa Depan
Keterampilan coding sangat penting di era modern saat ini, di mana teknologi digital semakin berkembang. Karena teknologi digital telah menguasai dunia kerja seperti coding, keterampilan ini pasti dibutuhkan di setiap industri. Jadi, kenapa coding harus diajarkan sejak kecil? Karena, siswa dapat mempersiapkan diri secara lebih baik untuk menghadapi dunia kerja yang sudah sangat dipengaruhi oleh teknologi digital.
Dengan mempelajari coding, siswa juga dapat menjadi lebih kreatif. Contohnya, jika kita sudah memahami ilmu coding, kita dapat melanjutkan-nya dengan membuat aplikasi, game, atau bahkan menyelesaikan masalah perangkat lunak di sekitar kita. Oleh karena itu, dengan mengajarkan siswa coding ini mempersiapkan mereka untuk pekerjaan teknologi dan membantu mereka lebih cepat menyesuaikan diri dengan dunia teknologi digital yang semakin berkembang.
Coding Menjadi Beban atau Tantangan Baru untuk Siswa
Meskipun coding memiliki banyak manfaat, jika dimasukkan ke dalam kurikulum bisa menjadi tantangan bagi siswa. Karena, sebelumnya pasti setiap siswa itu sudah dihadapkan dengan banyak tugas dan ujian.
Di berbagai jenjang pendidikan para siswa pasti merasa kesulitan dengan banyaknya mata pelajaran lain, ditambah dengan tugas-tugas yang diberikan. Meskipun tugas itu sudah biasa dalam belajar, tetapi jika terlalu banyak tugas apalagi dengan jadwal yang padat itu juga bisa membuat tekanan bagi siswa yang harus mempelajari konsep baru di pelajaran coding ini.
Selain menjadi tantangan bagi siswa, ini juga menjadi tantangan bagi beberapa sekolah yang mungkin belum memiliki fasilitas yang terbatas untuk mengajar coding. Keterbatasan teknologi seperti komputer dan koneksi internet dapat menghalangi belajar coding, terutama di daerah yang kurang terjangkau. Kondisi ini bukan menjadi manfaat, justru malah bisa menjadi beban atau tantangan yang menghambat siswa untuk maju dalam pendidikan mereka di bidang lain.
Jadi, pelajaran coding ini memiliki potensi besar bagi siswa untuk mempersiapkan masa depan mereka dengan mengajarkan keterampilan yang penting di zaman modern ini. Selain itu juga dapat melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis dan kreatif di berbagai bidang. Tetapi, sangat penting untuk mempertimbangkan kesiapan siswa dan infrastruktur pendidikan yang ada.
Dengan dukungan yang kurang memadai, pelajaran ini dapat menjadi beban atau tantangan bagi siswa yang sudah menghadapi tekanan akademik serta bagi sekolah yang fasilitasnya terbatas. Oleh karena itu, mungkin bisa menjadikan coding ini sebagai kegiatan ekstrakurikuler atau hal yang relevan dengan kehidupan siswa. Dengan ini, coding dapat menjadi pelajaran yang bermanfaat tanpa harus menjadi tugas yang berat. (***)
Penulis adalah Mahasiswa Semester 3 Prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Gunung Djati-Bandung