Belajar Membatik, Siswa SDN Sukaraja 2 Lestarikan Budaya Lokal

oleh
Puluhan siswa SDN Sukaraja 2 tampak antusias belajar membatik di Geoteater Rancakalong, pada Sabtu (25/1). Kegiatan ini merupakan bagian dari P5 dengan tema “Kearifan Lokal (Batik)”.

RADARSUMEDANG.id, KOTA – Sebanyak 62 siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukaraja 2, Kecamatan Rancakalong, mengikuti kegiatan belajar membatik di Workshop Batik Geoteater Rancakalong, Sabtu (25/1). Kegiatan ini merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Kearifan Lokal (Batik)”.

Para siswa terlihat antusias mempelajari teknik batik colet, yaitu metode pewarnaan batik menggunakan kuas. Teknik ini tergolong unik dan jarang dikenal masyarakat luas. Dengan penuh semangat, mereka mempraktikkan proses membatik, mulai dari menggambar pola hingga mewarnai kain.

Hanif, salah satu siswa, mengaku senang bisa mempelajari keterampilan baru ini. “Senang sekali bisa belajar membatik, ini baru pertama kali belajar membatik,” ujarnya dengan antusias.

Zahira, siswa lainnya, juga mengungkapkan rasa gembiranya. “Iya, senang sekali,” ucapnya singkat namun penuh kebahagiaan.

Kegiatan ini dipandu oleh Humaira Arsya Ufinadifa, yang menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya batik kepada generasi muda.

“Kegiatan ini diikuti sebanyak 62 siswa kelas IV dengan tema ‘Kearifan Lokal (Batik)’,” kata Humaira.

Selain belajar membatik, para siswa juga menikmati keindahan alam di sekitar Gedung Workshop Batik Geoteater Rancakalong. Lokasi ini dianggap ideal untuk kegiatan edukasi yang menggabungkan pembelajaran dan pelestarian lingkungan.

Humaira juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang telah mendukung kegiatan ini. “Kami ucapkan terima kasih kepada Pemkab Sumedang dan Provinsi Jawa Barat yang telah memfasilitasi tempat untuk kegiatan belajar membatik ini,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, para siswa diharapkan tidak hanya mendapatkan pengalaman baru, tetapi juga tumbuh rasa cinta terhadap batik sebagai warisan budaya Indonesia.

“Kami berharap anak-anak dapat lebih mengenal dan mencintai batik sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia yang sangat berharga,” pungkas Humaira.

Kegiatan ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai budaya pada generasi muda sehingga mereka dapat menjadi pelestari kebudayaan Indonesia di masa depan.(jim)