RADARSUMEDANG.id – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menggembleng siswa-siswa nakal di wilayah Jabar dengan cara yang terbilang ekstrem.
Di barak militer, siswa-siswa nakal tadi dibina. Mereka digembleng oleh para pengajar dan pembina, tentunya melibatkan peran guru untuk membentuk karakter yang lebih baik.
Keluar dari barak militer, siswa-siswa nakal tadi diharapkan bertaubat. Selain tak lagi nakal, mereka diharapkan jadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan mengerti orang tuanya yang sudah susah payah menyekolahkan mereka.
Selama pembinaan, yang diketahui berubah adalah pola tidurnya. Dedi Mulyadi menyebut pelajar yang mengikuti pembinaan di barak militer menunjukkan progres positif.
Mereka semakin disiplin. Rencananya, kegiatan itu juga akan dijalankan di kota lain seperti Bandung, Bekasi, Sumedang, serta Subang.
Saat meninjau kegiatan di Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Purwakarta, Sabtu (3/5), Dedi Mulyadi mengatakan, anak-anak yang terbiasa bolos, berkelahi, dan nongkrong mulai berubah.
”Coba lihat tempat nongkrong sekarang, bersih. Anak-anak yang biasanya bolos, sudah tidak ada. Sekarang tuh sudah ada rasa takut bila akan bolos,” ujar Dedi Mulyadi melalui konten YouTube-nya.
Kedisiplinan juga terlihat dari pola tidurnya. Menurut Dedi Mulyadi, terlihat dari jam tidur pelajar yang lebih teratur, hal tersebut merupakan buah dari pembinaan ala militer yang beberapa hari ini diterima para siswa-siswa nakal.
”Dulu mereka sulit tidur. Sekarang jam 8 malam sudah terlelap. Dulu susah bangun, sekarang jam 4 pagi sudah bangun. Dulu mereka susah fokus, sekarang sudah mulai bisa fokus,” terang Dedi Mulyadi.
Program itu, kata Dedi, akan berjalan di Bandung, Bekasi, Sumedang, dan seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat untuk menanggukangi kenakalan remaja.
Di Subang, Pemprov Jabar telah menjalin kerja sama dengan Lanud Kalijati. Bila pelatihan berhasil, ujar Dedi, sasaran pendidikan karakter itu akan diperluas. Tidak hanya untuk siswa SMP dan SMA tapi juga orang dewasa yang dianggap nakal.(jpc)