RADARSUMEDANG.ID – Meski Pemilu 2024 masih satu tahun kedepan, namun rupanya DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Sumedang telah menyiapkan beberapa saksi pemilu. Menurut Ketua DPD PAN Sumedang, Bagus Noor Rochmat, peran saksi dalam kerja Partai selama momentum Pemilu dinilai sangat penting.
Oleh sebab itu, DPD PAN Sumedang membentuk badan saksi daerah (BSD) dengan perwakilan setiap kecamatan tiga orang di luar struktur partai. Mereka akan bertugas pada momentum Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Para saksi dilatih untuk berbicara secara narasi dan melek informasi dan teknologi (IT), karena nanti pada saat pelaksanaan akan menggunakan aplikasi smartphone android. Insya Allah nanti akan ada gelombang keduanya dan itu kami terus latih sehingga saat bertugas mereka tidak dibiarkan tapi terus kami sentuh,” kata Bagus kepada RADARSUMEDANG.ID di sela Training of Trainer (TOT) BSD di Aula Hotel Hanjuang Hegar, Cimalaka, Selasa (23/8).
Selain itu lanjut Bagus, jika belajar dari pengalaman pemilu 2018 peran saksi kurang begitu implementatif. Mengingat beberapa saksi di TPS dikuasai oleh salah satu partai saingan PAN.
Oleh sebab itu dalam TOT ini para saksi betul-betul dipersiapkan mulai dari motivasi, militansi, dan pengertian mengenai tugas saksi di parpol saat menjalankan tugasnya di TPS. Terlebih para calon saksi ini merupakan orang-orang yang nol pengalaman, dan tugas pokok mengenai saksi.
Pasalnya berdasarkan pengalaman pemilu 2018 saksi dari PAN kurang, akibatnya suara tidak terkawal dari bawah. Karenanya minimal, jika ada saksi di TPS kemudian ada sumbangsih untuk PAN, maka suara pasti ada dan tercatat.
“Bahkan pada pemilu tahun lalu ada beberapa suara PAN yang 0 alias tidak ada yang memilih sehingga bisa dipastikan tidak ada saksi di TPS itu. Entah ada suara hilang atau apa itu bukan kecurigaan kami terhadap penyelenggara pemilu. Tapi faktanya dari orang luar ada suara PAN, namun pada saat diangkat ke tingkat selanjutnya jadi hilang,” katanya. (jim)
