Tim Akselerasi Pembangunan Sumedang Mulai Merumuskan Percepatan Sumedang Beyond Simpati 

oleh
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman (kiri)

RADARSUMEDANG.id, JATINANGOR – Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) Sumedang menggelar rapat konsolidasi pembangunan yang dipimpin Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman di Jatinangor, Kamis (28/9) malam. 

Rapat tersebut bertujuan untuk merumuskan dan mengeksekusi program “Sumedang Beyond Simpati,” dengan fokus pada peningkatan efektivitas dan efisiensi pemerintahan dalam tahun mendatang.

“Bagaimana kami melanjutkan Sumedang Simpati, menguatkan, dan mengkolaborasikan Sumedang Simpati. Intinya bagaimana pemerintahan satu tahun ke depan ini jauh lebih efektif dan efisien,” ujar Herman Suryatman. 

Herman berharap, hasil dari rapat konsolidasi ini akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat Sumedang. 

“Harapannya rakyat lebih sejahtera, bahagia, kemiskinan turun, stunting turun, dan pengangguran juga turun, begitu juga dengan indikator makro pembangunan yang lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, indikator keberhasilan programnya adalah menjadi ‘Juara di Hati Rakyat.’ 

“Tentu itu harus ada desain, teknologi, konsep. Tidak bisa asal-asalan, dan barusan mendapatkan banyak masukan dari teman-teman TAP, termasuk pentingnya literasi yang akan kita diskusikan bersama,” katanya.

Herman menjelaskan Spirit Beyond Simpati yang mendapat sorotan dari anggota DPRD telah dijelaskan dalam beberapa kesempatan. Pada Rapat Paripurna Pengesahan Raperda APBD 2023 pada tanggal 27 September 2023.

“Dasar Sumedang Beyond Simpati ini, berdasarkan pada aspek yuridis. Ini termasuk Mendagri Nomor 52 tahun 2022 yang mengatur perencanaan pembangunan daerah bagi daerah yang kepala daerahnya berakhir masa jabatannya pada tahun 2023,” ucapnya.

Selain itu, Peraturan Bupati Nomor 42 tahun 2023 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kabupaten Sumedang 2024-2026 yang diterbitkan pada April 2023 juga mencantumkan spirit (RPD) tahun 2024-2026 Beyond Simpati secara langsung.

“Penjabat Bupati tidak boleh mengganti program atau kebijakan yang sedang berjalan, melainkan harus melanjutkannya. Ini adalah strategi Sumedang Beyond Simpati yang bertujuan untuk melanjutkan dan memperkuat program Sumedang Simpati yang ada,” katanya.

Dari sisi kronologis, kata ia, tahun anggaran 2023 masih berjalan dan RPJMD Sumedang 2018-2023 baru akan berakhir pada Desember 2023. Oleh karena itu, ada waktu tiga bulan ke depan tanpa boleh ada kevakuman dalam pemerintahan.

“Bupati Sumedang (Dony Ahmad Munir dn Erwan Setiawan) masa jabatannya berakhir pada tanggal 20 September 2023, menyampaikan memo jabatan kepada Penjabat Bupati, berisi laporan kinerja tahun anggaran 2023 selama masa kepemimpinannya. Ini mencakup berbagai aspek seperti pengurangan kemiskinan dan indeks pembangunan manusia (IPM),” tambahnya. 

Dalam konteks ini, lanjut ia,  Spirit Sumedang Simpati bukanlah visi politik, tetapi merupakan visi transformasi yang berada dalam kerangka tekronatis dalam Spirit Beyond Simpati.

“Ini bertujuan agar pemerintahan terus berlanjut tanpa henti, terutama dalam menjalankan program pembangunan yang masih berlangsung,” tandasnya. 

Salah satu anggota TAP, Nandang Suherman memberikan masukan yang kritis. Dia mencatat bahwa waktu yang tersedia sangat singkat, mengingat status penjabat Bupati yang tidak definitif. Meskipun demikian, mereka berkomitmen untuk menjalankan program ini dengan tekun hingga tingkat operasional.

“Program “Beyond Sumedang Simpati” akan diawasi dan dievaluasi secara berkala, dengan laporan progres setiap tiga bulan kepada Kementerian Dalam Negeri. Ini adalah langkah penting dalam menjalankan pemerintahan yang lebih efisien dan efektif untuk kesejahteraan masyarakat Sumedang,” ujarnya. (tha)