Pemungutan dan Penghitungan Suara Perlu Mental dan Fisik

oleh
Sejumlah petugas dari PPK, PPS, Panwascam juga PKD saat menggelar apel rutin di gudang logistik pemilu di wilayah Sumedang Selatan

RADARSUMEDANG.id, KOTA – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sumedang Selatan berharap para petugas KPPS betul-betul mempunyai kemampuan teknologi informasi dan raga yang sehat.

Menurut Sekretaris PPK Sumedang, Selatan, Kiki Hakiki, saat ini jika dihitung tinggal sekitar 60 hari lagi ke depan pelaksanaan pemilu 2024 sehingga perlu kesiapan dari penyelenggara pemilu semua untuk bersama-sama kita melaksanakan tahapan pemilu. Belum lagi saat ini sudah memasuki tahapan rekrutmen KPPS.

“Diharapkan memang untuk KPPS ini kita adalah anggota PPS yang sehat, mampu dan mau untuk melaksanakan Pemilu. Karena untuk Pemilu ini sekarang ini tentu perlu kesiapan fisik dan mental dari KPPS,” kata Kiki saat ditemui Radar Sumedang di Sekretariat PPK Sumedang Selatan, Jumat (15/12).

Oleh sebab itu dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara tentu memerlukan kesiapan mental dan fisik dari KPPS.

“Mudah-mudahan untuk KPPS nanti yang mendaftar adalah anggota PPS yang sudah berpengalaman. Kemudian ada orang paham IT karena tentu hari ini kita diperlukan juga kemampuan diri dan pelaksanaan Pemilu terutama dalam pelaporan hasil penghitungan suara di tingkat KPPS,” ujarnya.

Selain itu lanjut Kiki, diharapkan seluruh penyelenggara pemilu baik di tingkat PPK dan PPS supaya menjaga netralitas, juga menjaga penggunaan media sosial.

“Kita memberikan pelayanan yang sama kepada seluruh peserta pemilu sukses Pemilu 2024. Insya Allah akan berdampak pada pelaksanaan pembangunan di Sumedang khususnya umumnya di negara Indonesia,” ucapnya.

Sementara Camat Sumedang Selatan, Marlina menyebutkan, dari jauh-jauh hari pihaknya melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai pemilu. Termasuk monitor ke Desa-desa dan Kelurahan untuk persiapan pemilu.

“Antara lain setiap rapat minggon kita itu selalu menyentuh, bagaimana kita sukses melaksanakan kegiatan di masa yang akan datang. Kemudian yang kedua bagaimana cara Sumedang Selatan ini bisa menyelamatkan data kebocoran, kebocoran data. Termasuk mungkin ada pihak- pihak yang meminta data yang tidak jelas dan oleh kita sudah diberikan masukan bahwa yang bersangkutan tidak boleh memberikan data,” sebut Marlina. (jim)