Kemudian, Thomas pun menyoroti perencanaan yang baru diterapkan di tahun 2019. Menurutnya, hal itu harus dievaluasi dengan mekanisme tebal jalan 20 cm dan tidak memakai LC.
“Mohon hal ini dievaluasi lagi, apakah itu layak atau tidaknya diberlakukan di Sumedang dengan kontur tanah dan geografis iklim yang relatif berbukit-bukit dan pegunungan,” tandasnya.
Sementara terkait perencanaan jalan hotmiks, menurut Thomas, yang mekanisme pekerjaanya hanya pengamparan agregat material kelas a. Pengamparan material itu kata Thomas, mensyaratkan tidak adanya lapisan penetrasi macadam.
Dan terakhir, kata Thomas, terkait seleksi lelang. Pihaknya berharap hal itu supaya di berlakukan patokan harga minimal bahan dan upah Kabupaten Sumedang.
“Sehingga dapat dijadikan patokan harga minimal bagi pokja untuk menentukan evaluasi harga,” tandasnya.
Jika pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan itu masih akan berkelanjutan pada tahun 2020, maka tentu saja hasil evaluasi itu harus benar-benar dielaborasi pada tahun anggaran 2020. Sebab, kualitas hasil pekerjaan akan sangat tergantung pada sistem, iklim usaha serta kebijakan yang diterapkan pemerintah sebagai pemangku kepentingan.
Seperti diketahui, pemerintah sendiri masih akan terus melakukan pembangunan dan perbaikan jalan. Terutama ketika dikaitkan dengan pengembangan sektor pariwisata. Fokus pembangunan dan perbaikan jalan itu ditujukan pada ruas jalan penghubung, di batas wilayah perbatasan wilayah kabupaten, ke Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Jatigede, dan kawasan industri.
“Fokus kesana, program bupati dan wakil bupati juga ada program Sumedang Buludru, termasuk penataan perkotaan. Harus nyaman, arus lalu-lintas, lancar. Mungkin jalan utama itu pinginnya ada dua jalur, kita akan kaji, dan kalau perlu kita buatkan DED-nya,” tandas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumedang Deni Rifdriana, kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Dia pun mengatakan, sejumlah upaya peningkatan jalan memang sudah dilakukan sepanjang tahun 2019, dan akan terus berlanjut pada 2020.
“Itu arahnya ke sanah pasti, kita mengarah ke program-program bupati wakil bupati. 2019 juga sudah ada, yang menuju tidak hanya nanti di 2020 di 2019 juga. Kan itu jalan perbatasan Citengah-Cisoka itu kan menuju ke Garut itu kan sudah mulai, terus Ujungjaya-Majalengka, Ujungjaya-Palasah yang menghubungkan ke Majalengka itu sedang di kejar,” tandasnya.