Longsor Menerjang dan Petir Menyambar, Puluhan Warga Mengungsi

oleh
FOR RADARSUMEDANG.ID LONGSOR: Dusun Parakanpanjang, Desa Cipasang porak poranda diterjang longsor. Selain 2 rumah, 3 kendaraan dan 1 warung diterjang material longsor. Puluhan warga mengungsi.

RADARSUMEDANG.ID – Permukiman warga di Dusun Parakanpanjang, Desa Cipasang, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang porak poranda diterjang longsor. Akibatnya, 2 rumah beserta isinya rusak tertimbun lumpur dan bebatuan.

 

Selain itu, 2 motor sempat tertimbun, 1 mobil minibus terseret, 1 jongko warung tertimbun, dan jalan kampung tertutup longsor. Warga setempat, Diding menuturkan, longsor terjadi pada Selasa (2/5) malam, saat wilayah Cibugel sedang hujan deras.

 

“Hujannya sih paling cuma sejaman, tapi intensitasnya tinggi. Warga juga sudah banyak yang tidur, tiba-tiba tebing di atas longsor,” kata Diding, Rabu (3/5).

 

Beruntung tak ada korban jiwa maupun yang terluka dalam musibah tersebut. Para penghuni rumah yang diterjang longsor, juga berhasil menyelamatkan diri, meski ketebalan lumpur mencapai dada orang dewasa menerjang rumah mereka.

 

“Mobil yang sedang diparkir sempat tersesat beberapa meter, untung tertahan pohon nangka, kalau tidak mungkin sudah masuk ke anak sungai. Kalau motor yang 1 terseret arus ratusan meter, kondisinya rusak parah,” ujarnya.

 

Sejak Rabu pagi, warga bergotong royong melakukan penanganan longsor dengan peralatan seadanya. “Mestinya ada alat berat, karena kondisinya parah jadi mustahil juga kalau manual,” ucapnya.

 

Lebih jauh dikatakan Diding, longsor di lokasi yang sama juga pernah terjadi belasan tahun lalu. Longsor terjadi diduga karena tanah di atas permukiman warga labil, ditambah intensitas hujan yang tinggi. “Ini tanah labil dari dulu, dulu juga pernah terjadi,” tuturnya.

 

Pasca permukimannya diterjang longsor, puluhan warga memilih mengungsi ke rumah kerabatnya, seperti di Kecamatan Darmaraja. Puluhan warga yang mengungsi di antaranya beberapa bayi dan lansia.

 

Ketua RT 05/RW 03 Dusun Parakanpanjang, Asep Suparman mengatakan, ada 13 KK dan 70 jiwa yang mengungsi. Langkah ini diambil untuk menghindari jatuh korban, jika longsor susulan terjadi.

 

“Masih ada potensi longsor, apalagi kalau hujan. Jadi demi keselamatan kami himbau warga mengungsi,” ucapnya.

 

Selain menerjang permukiman, longsor juga terjadi di jalan raya Wado-Cibugel, di Dusun Cipasang Desa Cipasang. Material longsor berupa tanah dan pepohonan sampai memutus akses jalan. Namun pada Rabu pagi, jalan sudah mulai bisa dilalui kendaraan roda 2, meski harus bergantian.

 

“Ada 10 titik longsor, 2 yang parah. Lalu lintas lumpuh sejak (Selasa) malam,” kata Dudin Rustandi, Ketua RW setempat.

 

Selain di Cibugel, bencana alam juga terjadi di beberapa desa Kecamatan Wado. Bencana berupa banjir rumah dan akses jalan, hingga seorang warga yang tersambar petir hingga meninggal dunia. (gun)