RADARSUMEDANG.ID – Sebuah pohon kiacret berukuran besar tumbang di komplek pemakaman Gunung Puyuh, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Akibatnya, sebuah bangunan saung rusak yang menaungi makam salah satu sesepuh Sumedang, RA.A Soeria Danoeningrat (1888-1975) dan istrinya, Raden Ayu Siti Aminah. Meski kondisi saung rusak berat, namun makam tidak mengalami kerusakan.
Juru Kunci Pemakaman Gunung Puyuh, Deny Soemadilaga mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (10/5) sore. Ia menggambarkan, saat kejadian pohon tumbang, cuaca di lokasi sedang hujan dengan intensitas sedang.
“Pohon itu tumbang saat hujan turun. Hujannya pun saat itu sedang atau tidak besar tidak kecil,” kata Deny, Kamis (11/5).
Ia menuturkan, pohon berusia kurang dari 50 tahun itu memiliki dahan melebar ke samping dengan tinggi sekitar 8 sampai 10 meter. Beruntung saat kejadian tidak ada yang sedang berziarah.
“Jadi yang rusak itu hanya saungnya kalau makamnya mah tidak apa-apa,” ujarnya.
Proses evakuasi batang pohon yang menimpa saung tersebut pun telah dilaksanakan oleh BPBD Sumedang, Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Dikatakan Deny, saung yang rusak rencananya akan direnovasi kembali oleh pihak keluarga dari sesepuh Sumedang tersebut.
“Karena ini akibat alam, jadi saung itu rencananya nanti akan direnovasi kembali oleh pihak keluarga pemilik makam,” terangnya.
Deny menjelaskan, RA.A Soeria Danoeningrat merupakan salah satu keturunan dari Bupati Sumedang yakni Raden Adipati Aria Soeria Koesoemah Adinata atau dikenal sebagai Pangeran Sugih. RA.A Soeria Danoeningrat juga merupakan mantan Bupati Sukabumi periode 1933 -1942 dan 1947-1949.
“Beliau merupakan salah satu keturunan dari Pangeran Sugih namun diangkat jadi Bupati Sukabumi pada saat itu,” ucapnya. (gun)
