Bakal Digelar Pameran Benda-benda Purbakala

oleh
FOR RADARSUMEDANG.ID GAJAH PURBA: Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan bersama Disparbudpora beserta jajaran saat mendengarkan penjelasan dari tim ahli terkait temuan fosil gading Stegodon (Gajah Purba) di Desa Jembarwangi, beberapa waktu lalu.

RADARSUMEDANG.ID – Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbupora) Kabupaten Sumedang bakal memamerkan berbagai benda-benda purbakala yang ditemukan di beberapa wilayah di Kabupaten Sumedang. Menurut Kepala Bidang Kebudayaan pada Disparbupora Sumedang, Budi Akbar, sejauh ini benda-benda kepurbakalaan yang tak sengaja ditemukan di beberapa wilayah di Sumedang itu belum diketahui khayalak.

 

Padahal jauh-jauh hari para peneliti dari akademisi dan balai penelitian telah melakukan penelitian awal atas beberapa temuan fosil juga perkakas purba. Adapun kata dia, benda-benda purbakala yang akan ditampilkan pada pameran kepurbakalaan nanti, merupakan hasil ekskavasi yang telah dilakukan para arkeolog di kawasan konservasi fosil purba di wilayah Desa Jembarwangi dan Darmawangi, Kecamatan Tomo.

 

“Salah satu benda purbakala yang akan ditampilkan pada pameran kepurbakalaan nanti, di antaranya dua buah gading stegodon (gajah purba) dan kura-kura purba yang telah berhasil direkontruksi oleh pihak Museum Geologi Bandung,” kata Budi kepada wartawan, baru-baru ini di ruang kerjanya.

 

Selain ketiga benda purbakala yang telah berhasil direkontruksi, pameran kepurbakalaan nanti akan menampilkan semua serpihan fosil purba hasil ekskavasi para arkeolog di wilayah Kabupaten Sumedang. Sebagaimana diberitakan Radar Sumedang sebelumnya, di dua desa tersebut telah ditemukan serpihan fosil kerang moluska, gigi badak purba, serpihak fosil buaya purba, serpihan fosil sapi berusia 800.000 tahun dan fosil berbentuk batu yang diduga mirip perkakas hidup manusia di masa peradaban manusia purba.

 

“Insya Allah kegiatan pameran kepurbakalaan ini, akan kami selenggarakan melalui kerjasama dengan Museum Geologi Bandung dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional),” ujarnya. Kendati demikian diterangkan Budi, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan waktu yang tepat.

 

Hal itu mengingat tergantung pihak Museum Geologi Bandung dan BRIN. Belum lagi, proses eskavasi fosil kura-kura purba juga belum selesai. Adapun yang telah selesai direkontruksi itu, baru sebatas fosil gading stegodon.

 

“Nanti setelah fosil kura-kura purba dan gading stegodon yang satunya lagi selesai direkontruksi, baru akan digelar pamerannya. Kemungkinan sekitar bulan Juni 2023,” katanya. (jim)