RADARSUMEDANG.ID – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumedang, H Nana Mulyana berharap lebaran tahun depan Pemerintah Daerah dapat membenahi infrastruktur juga sarana prasarana penunjang menuju destinasi wisata.
Itu mengingat pada lebaran tahun ini terjadi lonjakan yang sangat signifikan di beberapa destinasi wisata di Sumedang seperti di kawasan Waduk Jatigede, Jatinangor, Desa Citengah dan yang terbaru di kawasan puncak Toga (Tiga Hills).
Nana menyebut, jumlah wisatawan yang memasuki kawasan Sumedang pada puncak libur Lebaran di kawasan Sumedang Kota saja, kurang lebih ada sekitar 50 ribuan orang per harinya. Sedangkan untuk di kawasan Jatinangor ada sekitar 10 ribuan orang.
“Kita tahu di kawasan Waduk Jatigede tepatnya di sekitaran Masjid Al-Kamil, itu kurang lebih ada dua puluh ribuan orang. Belum pesisir Waduk Jatigede lainnya yang ada objek wisatanya, itu ada sekitar dua ribuan sampai empat ribuan orang,” sebut Nana saat dikonfirmasi sejumlah awak media belum lama ini.
Selain itu lanjut Nana, wisatawan yang datang bukan hanya wisatawan lokal. Namun wisatawan luar daerah terutama dari wilayah Bandung Raya, disusul oleh wisatawan dari sekitaran Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi).
“Justru dari luar pulau pun ada seperti beberapa di antaranya dari Sulawesi, Kalimantan dan Bali. Wisatawan ini rata-rata adalah orang Sumedang yang merantau ke sana,” ujarnya.
Oleh sebab itu, lonjakan wisatawan ini sambung Nana tidak terlepas dengan multiplier effect Jalan Tol Cisumdawu. “Jadi mereka ini (para wisatawan) yang datang ke Sumedang rata-rata untuk liburan. Sekaligus mencoba akses jalan tol Cisumdawu yang sudah beroperasi,” imbuh Nana.
Kendati meski terjadi lonjakan, dirinya juga memberikan catatan penting yang mesti ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah.
Pasalnya kondisi sarana dan prasarana menuju kawasan wisata di Sumedang masih banyak yang harus ditingkatkan. Belum lagi destinasi wisata Sumedang kebanyakan berada di wilayah pelosok dan pinggiran.
“Berkali-kali saya sampaikan, kondisi jalan menuju kawasan wisatata masih banyak yang rusak, rambu-rambu lalu lintasnya juga masih kurang. Termasuk penerangan jalannya juga kurang dan minimnya guard rail (pagar pengaman),” terang Nana.
Selain itu jika membandingkan kondisi infrastruktur jalan di beberapa destinasi wisata di luar Sumedang, meski pada umumnya beberapa di antaranya yang ukuran jalannya relatif sempit. Namun kondisinya sangat baik alias tidak rusak.
“Oke misalkan jika bicara jalannya terlalu kecil di beberapa daerah seperti di Banyuwangi dan Bali, memang tidak semua jalannya lebar. Tapi yang kami harapkan itu kondisi jalannya bagus, kemudian ada penunjuk arah,” tukasnya.
Ia pun menegaskan, keresahan dirinya terhadap kondisi infrastruktur dan sarana prasarana bukan tanpa alasan. Mengingat dirinya sudah melihat bagaimana geliatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumedang pada puncak libur lebaran sehingga sudah barang tentu, harus ditunjang oleh kondisi infrastruktur serta sarana dan prasarana yang memadai.
Dengan demikian berkaca dari lebaran tahun ini, dirinya berharap Pemda dapat belajar banyak untuk meningkatkan pelayanan kepada para wisatawan yang justru menjadi kewenangan dari Pemda sendiri.
“Jadi menurut saya Pemda harusnya fokus infrastruktur dan sarana prasarana, bukan fokus kepada destinasinya. Biarkan saja destinasi wisatanya kan sudah oleh pihak swasta. Akan tetapi kalau urusan infrastruktur jalan itu kan urusan pemerintah,” pungkas Nana.
Terpisah Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, lonjakan wisatawan yang berkunjung ke beberapa destinasi wisata di Sumedang pada saat momentum Idul Fitri tahun ini merupakan tuah dari perencanaan yang matang.
Sebab kata dia, jauh sebelum Idulfitri, pihaknya sudah mempersiapkan dan meminta pengelola kawasan wisata untuk membenahi 3 A, yakni Atraksi, Amenitas dan Aksebilitas. “Ini memang sudah kita persiapkan dari awal, karena nanti Sumedang bakal jadi destinasi wisata, tidak lagi jadi perlintasan,” kata Dony kepada sejumlah awak media belum lama ini.
Selain itu prediksi lonjakan lanjut dia, memang sudah terlihat pasca beroperasinya Tol Cisumdawu kendati belum beroperasi penuh.
“Makanya kita sebelum Ramadan sudah resmikan Taman Seribu Cahaya. Karena pasti akan banyak wisatawan yang datang ke Kawasan Bendungan Jatigede. Kemudian hadirnya Mesjid Al Kamil dan Menara Kujang Sapasang pun menjadi magnet wisatawan. Sehingga beberapa tahun ke depan, Sumedang akan menjadi destinasi utama dengan kemudahan aksesibilitas dari berbagai daerah,” tuturnya.
“Bahkan Kujang Sapasang (di areal Mesjid Al-Kamil Jatigede) belum dilaunching. Tapi sudah banyak pengunjung, nanti kita bakal Launching dalam waktu dekat, wisatawan kemungkinan bakal terus berdatangan,” tambahnya.
Dampaknya, ia berharap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta pelaku pariwisata bisa memanfaatkan momentum ini dan menjadi pelecut pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Pedagang sekarang kan sudah terasa, kemudian UMKM juga, mudah-mudahan ke depan semakin matang,” jelasnya. (jim)