RADARSUMEDANG.ID – Ketua DPRD Kabupaten Sumedang Irwansyah Putra, menyampaikan sejumlah catatan terkait pelaksanaan PPKM yang sudah memasuki hari ke-12.
Pertama, saat ini Pemkab Sumedang telah membentuk tim pemulasaraan jenazah Covid-19 di tingkat kecamatan yang sudah mengikuti pelatihan. Sehingga dapat mengurangi antrean pemulasaraan jenazah di RSUD.
Kendati demikian, Irwansyah menyarankan agar Pemerintah juga memperhatikan insentif bagi tim pemulasaraan tersebut. Karena mereka bekerja dengan resiko tinggi bisa sampai terpapar.
“Harapan saya tim pemulasaraan ini dapat ditempatkan di masing-masing kecamatan dengan jumlah yang memadai. Saran dari saya kewajiban kita untuk memberikan insentifnya,” kata Irwansyah saat mengikuti Rapat Koordinasi Forkopimda Sumedang dalam rangka Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat di Sumedang, secara virtual, baru-baru ini.
IP sapaan akrabnya juga menyinggung masalah alat rapid test antigen yang masih terbatas.
“Di Kecamatan yang memiliki keterbatasan alat tersebut, pelaksanaan tes terpaksa hanya mengambil beberapa sampel. Sehingga menimbulkan kekhawatiran yang disampel negatif sedangkan yang lainnya ada yang terpapar,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Komandan ini juga menuturkan, ketersediaan peti jenazah sangat terbatas jika dibandingkan dengan jumlah angka kematian pasien Covid-19. “Sehingga mohon dimaksimalkan pengadaannya,” tuturnya.
Termasuk dalam hal ini, ketersediaan sarana dan prasarana Testing, Tracing dan Treatment (3T) juga belum maksimal. “Saya meminta petugas penegak hukum di lapangan tidak hanya fokus terhadap denda namun juga harus bisa mengedukasi warga,” tegas IP.
Terakhir, dirinya mengingatkan kepada semua peserta rapat, agar semua langkah pencegahan dan penanganan Virus Corona tersebut harus dimulai dari diri-sendiri. Terutama pegawai pemerintah agar lebih disiplin.
“Harus dimulai dari diri-sendiri dulu. Tidak akan maksimal kalau tidak dimulai dari diri-sendiri,” pungkas IP. (jim)