RADARSUMEDANG.ID – Sembilan tahun lalu, Kabupaten Sumedang kehilangan salah seorang guru politik dari semua politisi di Sumedang yaitu, almarhum H. Endang Sukandar atau akrab disapa HES. HES wafat pada 2 November 2013, tepatnya saat dirinya baru 117 hari menjabat Bupati Sumedang periode 2013-2018.
Beliau dikenal sebagai pendidik dan politisi. Terakhir, ia mengikuti Pemilihan Bupati Sumedang Tahun 2013 hingga akhirnya memenangkan raihan suara terbanyak mengalahkan 7 pasangan calon lainnya.
Kala itu, masyarakat Sumedang dibuat kaget juga berkabung karena beliau baru saja menjabat. Kiprahnya sebagai bupati masih sangat dinantikan, mengingat sosok HES sangat dekat dengan rakyat.
Karenanya tepat pada Rabu (2/11) kemarin, untuk mengenang jasa almarhum HES, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Sumedang mengajak kepada para pegiat literasi untuk meresensi buku ‘Beringin di Pintu Ka’bah’.
Kepala Disarpusda Sumedang, Dian Sukmara mengatakan, kegiatan ini sengaja digelar untuk mengenang kiprah HES dalam memajukan Kabupaten Sumedang. Salah satu karya monumental yang dilakukan oleh HES pada saat pertama menjabat adalah pembangunan Bundaran Binokasih yang sebelumnya merupakan persimpangan menuju kawasan Sumedang Kota.
“Sebelumnya, beliau sempat membuat sebuah autobiografi sebagai dokumentasi dan kenang-kenangan atas kiprah dirinya. Autobiografi dikemas dalam sebuah buku yang berjudul ‘Beringin di Pintu Ka’bah’ terbitan CV Belmas Tahun 2010. Penulisan buku ini dilakukan ketika almarhum tercatat sebagai anggota DPR RI,” kata Dian Sukmara.
Senada Ketua HES Center, H Mulya Suryadi mengatakan bahwa dengan digelarnya haul dan resensi, maka masyarakat Sumedang khususnya, dapat meneladani kiprah HES. “Betapa tidak, kiprah papih (sebutan lain HES untuk orang-orang terdekat) sangat populer di Sumedang sejak menjadi juru penerang di Tahun 1974. Beliau mendirikan sebuah yayasan pendidikan tingkat sekolah tinggi yang kini sampai bertransformasi menjadi sebuah universitas,” ujarnya. (jim)