Ormas Islam Miliki Peran Strategis dalam Menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045

oleh
Anggota DPRD Jabar H Ridwan Solichin berkesempatan menjadi pemateri dalam seminar nasional yang digelar PD Al Jam’iyatul Washliyah Sumedang, kemarin.

RADARSUMEDANG.ID, KOTA—Memasuki era digitalisasi atau Revolusi Industri 4.0 berimplikasi kepada semua bidang seperti politik, ekonomi, pendidikan, budaya dan bahkan di bidang agama.

Dalam bidang keagamaan, era disrupsi ini juga bisa memberikan dampak positif sebagai sarana dakwah terutama dalam penyebarluaasan faham keislaman termasuk yang dilakukan oleh ormas-ormas Islam di Indonesia.

Demikian disampaikan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat H Ridwan Solichin, SIP, MSi saat menyampaikan materi seminar nasional dengan tema ‘Peran Strategis Ormas Islam dalam Era Digital Menuju Peradaban Bangsa Indonesia Emas tahun 2045’ di Pendopo Pemkab Sumedang, Kamis (29/12).

Dalam seminar yang digelar oleh Pengurus Daerah Al Jam’iyatul Washliyah Kabupaten Sumedang, Kang RinSo, sapaannya, yang juga Pengurus Ikatan Sarjana Al-Washliyah Pusat memaparkan, bahwa era disrupsi ini memiliki sejumlah tantangan besar yang dihadapi oleh ormas Islam.

“Sekarang, pola pembelajaran agama secara fisik sudah mulai ditinggalkan dan beralih kepada media–media daring seperti kanal Youtube, Instagram dan media lain dengan penyajian yang lebih menarik, terutama bagi para milenial,” terang Kang RinSo.

Terlebih dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 yang ditargetkan Indonesia menjadi negara maju dan diperhitungkan dunia, perlu disikapi dengan serius dari saat ini.

“Untuk mencetak generasi emas juga diperlukan strategi di tengah-tengah gempuran hedonisme dan konsumerisme. Di sisi lain kemandirian generasi muda saat ini dalam penguasaan Iptek menjadi permasalahan serius,” tandasnya.

Alumni Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) jurusan Kajian Ketahanan Negara ini mewanti-wanti jangan sampai ramalan McKinsey Global Institute pada 2012 yang memperkirakan Indonesia akan menjadi negara ketujuh, yang menguasai ekonomi dunia pada tahun 2030 hanya isapan jempol belaka.

“Apalagi harapan itu dengan adanya bonus demografi yang tertuang dalam program nasional Generasi Emas Indonesia 2045. Untuk menyongsong generasi emas itu harus benar-benar disiapkan dari saat ini,” jelasnya.

Pasalnya, sambung legislator muda PKS Jawa Barat ini, tantangan generasi kedepan adalah cenderung mengarah kepada konflik-konflik yang berkutat pada penguasaan pangan, air, energi, dan logam.

“Penguasaan dan perebutan rempah-rempah seperti di masa kolonialisme kuno bukan lagi isu strategis lagi nanti,” imbuhnya mengutip isi bukunya Geof Hischock berjudul Earth Wars: The Battle for Global Resources.

Untuk itu, sambung Sekretaris F-PKS DPRD Jabar ini kemandirian bangsa di masa depan perlu diarahkan dalam kemampuan mengelola pangan, air, energi, dan logam. “Agar tak dikuasai atau dikelola seluruhnya oleh negara lain,” tegasnya.

Tidak terkecuali dengan keterlibatan ormas-ormas Islam, dalam kemandirian bangsa tersebut, juga harus segera menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk menyambut Indonesia Emas.

Usai mengisi seminar, Kang RinSo juga berkesempatan ikut serta memberikan santunan kepada sejumlah anak yatim dan dhuafa. Selain berlangsung seminar nasional, juga digelar Rapat Koordinasi PW Al-Washliyah Jawa Barat, dan juga soft launching SMP Al Washliyah Sumedang. (rik)