RADARSUMEDANG.id, KOTA – Dalam rangka menyambut Hari Jadi Sumedang (HJS) ke-447 tahun 2025, Karaton Sumedang Larang kembali akan menggelar Kirab Panji dan Mahkota Kemaharajaan Sunda.
Kegiatan ini menjadi salah satu agenda utama dalam rangkaian peringatan HJS ke-447 yang jatuh pada tanggal 22 April 2025 atau bertepatan dengan tahun 1578 kalender Sumedang.
Ketua Panitia Kirab Panji Mahkota Karaton Sumedang Larang, Rd. Lily Djamhur Soemawilaga mengatakan, kirab ini merupakan bentuk refleksi atas perjalanan sejarah mahkota kebesaran Kerajaan Sunda yang berasal dari Kerajaan Galuh (Ciamis), Kerajaan Sunda Pajajaran (Bogor), hingga ke Kerajaan Sumedang Larang.
Unpad Tanggapi Dugaan Kasus Asusila Dokter Kandungan Alumni FK di Garut
“Karena sekarang sudah melibatkan kabupaten/kota lain, maka kirab akan dimulai dari Kabupaten Ciamis pada 19 April 2025. Kami dari Sumedang akan berangkat ke Ciamis pada pagi harinya, dan keesokan harinya tanggal 20 April, prosesi kirab akan dimulai,” ujar Lily didampingi Sri Radya Karaton Sumedang Larang, Rd. Loekman Soemadisoerya, di Gedung Srimanganti, Rabu (16/4/2025).
Peserta kirab dari Karaton Sumedang Larang berjumlah sekitar 30 orang dan akan dipimpin langsung oleh Rd. Lily serta Radya Anom Karaton Sumedang Larang, Rd. Luky Djohari Soemawilaga.
“Setelah dari Ciamis, kirab akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Bogor dan akan diterima secara resmi oleh Pemkab Bogor pada Senin, 21 April 2025. Keesokan harinya, 22 April, akan dilakukan prosesi kirab di Bogor bersama Bupati dan dinas terkait. Hari itu juga kirab langsung bergerak menuju Sumedang dan diperkirakan tiba sore harinya,” jelas Lily.
Adapun puncak acara kirab akan dilaksanakan pada Minggu, 27 April 2025, namun rangkaian kegiatan telah dimulai sejak Sabtu, 26 April 2025.
Kirab Panji sendiri merupakan tradisi yang telah digelar sejak tahun 2009, dan tidak melibatkan daerah lain. Kirab ini biasanya dimulai dari Kantor Kecamatan Darmaraja dan berakhir di Gedung Bale Agung Srimanganti, Karaton Sumedang Larang.
“Sementara Kirab Mahkota Binokasih Sanghyang Pake sudah dilaksanakan sejak 2014, dimulai dari Situs Hanjuang di Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, dan berakhir di Gedung Bale Agung Srimanganti, menyambung Kirab Panji yang sebelumnya dimulai dari Darmaraja,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Radya Anom Karaton Sumedang Larang, Rd. Luky Djohari Soemawilaga menegaskan bahwa Kirab Mahkota bukan sekadar seremoni, melainkan upaya merekonstruksi sejarah besar Kerajaan Sunda.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya larut dalam euforia, tapi juga memahami sejarah dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Mahkota Binokasih sebagai simbol legitimasi Kerajaan Sunda. Mahkota ini mengandung filosofi kasih sayang—Binokasih Sanghyang Pake—yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Rd. Luky. (jim)