RADARSUMEDANG.id, JATINANGOR – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, mengungkapkan tiga kunci utama dalam mewujudkan visi Jabar Istimewa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Jawa Barat.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber dalam Dialog Publik BULD DPD RI yang digelar di Auditorium Fakultas Manajemen Pemerintahan, Kampus IPDN Jatinangor, Jumat (7/3/2024) sore.
Menurut Herman, konsep Jabar Istimewa mencerminkan komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam memberikan pelayanan publik yang prima serta menjalankan pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan visi tersebut, ada tiga kunci utama yang harus menjadi fokus, yaitu values (nilai-nilai), sistem, dan kepemimpinan.
Herman menegaskan bahwa nilai utama yang dijunjung tinggi dalam pembangunan Jawa Barat adalah filosofi gemah ripah repeh rapih. Filosofi ini menggambarkan masyarakat yang makmur, tenteram, dan hidup dalam keharmonisan.
“Gemah ripah berarti masyarakat sejahtera dengan kecukupan sandang dan pangan. Sementara itu, repeh rapih menggambarkan kondisi masyarakat yang rukun, aman, dan damai,” kata Herman.
Ia menekankan bahwa nilai-nilai kearifan lokal ini harus menjadi spirit utama dalam setiap kebijakan dan pelaksanaan pembangunan, mulai dari tingkat provinsi hingga desa atau kelurahan.
“Nilai-nilai ini akan membantu kita dalam mengembalikan berbagai persoalan kepada akar budaya dan kearifan lokal masing-masing daerah,” ujarnya.
Selain nilai-nilai lokal, Herman juga menyoroti pentingnya sistem yang terintegrasi. Menurutnya, keberhasilan pembangunan harus merupakan hasil agregasi dari berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa.
“Tidak akan ada provinsi yang hebat tanpa kabupaten/kota yang hebat. Begitu juga tidak akan ada kabupaten/kota yang hebat tanpa kecamatan yang hebat, dan tidak ada kecamatan yang maju tanpa desa-desa yang hebat,” tutur Herman.
Karena itu, ia menekankan bahwa perancangan sistem yang selaras serta formulasi kebijakan yang terstruktur menjadi langkah strategis agar tujuan pembangunan dapat tercapai secara maksimal.
Kunci terakhir yang menurut Herman sangat vital dalam mewujudkan Jabar Istimewa adalah kepemimpinan. Ia menegaskan bahwa inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan yang tepat serta keberanian dalam menghadapi berbagai risiko.
“Good data, good decision, good result. Keputusan yang baik harus didasarkan pada data yang valid agar menghasilkan dampak yang optimal,” ungkapnya.
Selain itu, kepemimpinan yang kuat harus berjalan sesuai dengan regulasi, tetapi tetap memiliki fleksibilitas untuk bergerak cepat dan melampaui ekspektasi.
“Harus logis, sesuai regulasi, tapi juga bisa bergerak cepat dan melampaui ekspektasi,” katanya.
Dengan mengedepankan values, sistem yang terintegrasi, dan kepemimpinan yang kuat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimistis dapat mewujudkan Jabar Istimewa demi masyarakat yang lebih sejahtera dan bahagia. (tha)