Radarsumedang.id – Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir kembali mengajak kepada semua pihak agar membudayakan kopi asli Sumedang.
Menurutnya ajakan ini perlu diingatkan kembali supaya salah satu komoditas unggulan Sumedang ini makin diminati oleh para warga luar Sumedang.
Karenanya warga masyarakat Sumedang sendiri mesti mendukung penuh komoditas kopi untuk disajikan kepada tamu-tamu lokal maupun tamu dari luar Sumedang.
Bahkan pada sebuah acara Ngopi Day di lantai 3 area food court Pasar Sandang Sumedang, Sabtu (14/11) kemarin. Ia memerintahkan kepada seluruh jajaran perangkat daerah Kabupaten Sumedang menggunakan kopi giling asli Sumedang dalam setiap pengadaan dan kegiatan.
Termasuk dalam hal ini hotel, restoran, BUMN dan BUMD yang ada di Sumedang pun diminta melakukan hal yang sama.
“Jadi kita mulai dari yang mudah dan dekat dulu. Seluruh kantor yang ada di Sumedang, baik BUMN, BUMD, hotel dan restoran wajib menyediakan kopi giling asli Sumedang,” kata Bupati.
Dengan langkah tersebut, ia berkeyakinan Kopi Sumedang akan selalu mendapatkan tempat dalam pemasarannya sehingga mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi, khususnya diantara para petani dan pengusaha Kopi Sumedang.
“Kami juga bersama KADIN dan PHRI mengawal ini sehingga kopi-kopi yang ada di Sumedang setidaknya memenuhi pasar Sumedang untuk selanjutnya ke luar Sumedang bahkan sampai pasar ekspor,” ucapnya.
Kendati demikian berbicara tentang ekspor kopi, upaya itu disebut-sebut telah dicontohkan oleh salah satu BUMD Sumedang yakni PT Kampung Makmur.
Sebab beberapa bulan ke belakang Kampung Makmur telah membeli sekitar 22 ton kopi dari petani lokal untuk kemudian diekspor ke luar negeri.
“PT Kampung Makmur dengan cara cash membeli kopi dari para pengusaha kopi se-Sumedang seperti dari daerah Manglayang, Rancakalong dan lainnya secara merata dalam rangka membantu para petani kopi yang kesulitan dalam pemasarannya,” sebutnya.
Ditambah lagi, pada hari yang sama dirinya juga baru saja menghadiri pertemuan dengan dua BUMN dan para pengusaha Kopi Sumedang di Kampung Ladang dalam rangka menjembatani antara permintaan dan penawaran akan Kopi Sumedang.
“Kedua jajaran BUMN itu adalah Dirut dan seluruh pimpinan SMF serta Direksi Divisi PADI Telkomsel. Mereka sepakat untuk membeli Kopi langsung dari para pengusaha Kopi Sumedang diantaranya Kopi Geulis, Kopi Buhun dan Kopi Karuhun,” katanya.
Bupati juga menambahkan dirinya mengaku lega lantaran Kopi Sumedang memang luar biasa dan sudah diakui keunggulannya dan sudah mendapatkan tempat yang diperhitungkan di mata dunia.
Salah satunya Kopi Geulis yang sudah beberapa kali dipilih oleh Kementerian untuk mewakili Indonesia di beberapa pameran kopi internasional. Bahkan Kopi Geulis ini selalu mendapat penilaian tertinggi diantara peserta karena cita rasanya yang tinggi.
Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi digelarnya acara Ngopi Day yang diinisiasi oleh para pelaku usaha Kopi Sumedang dalam rangka mempopulerkan dan membudayakan Kopi Giling Sumedang.
Karenanya, menurut Bupati hal ini merupakan awal yang bagus sebagai kelanjutan waktu di Jatinangor pada 2018 dan di Wisma Gending pada 2019 lalu. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini para pengusaha kopi bisa terus maju, bisa terus berkembang.
“Mari kita jaga bersama-sama agar terus bisa berlanjut. Karena yang sulit adalah menjaga kontinuitas. Saya berharap nanti acaranya harus dikemas semenarik mungkin sehingga lebih meriah dan lebih banyak yang datang,” pintanya.
Sementara, Ketua panitia penyelenggara Ngopi Day Titus Diah melaporkan, maksud digelarnya kegiatan tersebut adalah untuk memberikan ruang kepada para pelaku usaha Kopi asli Sumedang untuk mengenalkan dan memasarkan produknya.
“Di lantai food court ini masih relative sepi pembeli dan banyak kios yang kosong. Jadi kita manfaatkan agar menarik pembeli sekaligus memberi tempat bagi para pelaku usaha Kopi Sumedang,” kata Titus.
Titus menambahkan, pada pembukaan Ngopi Day hanya menghadirkan 4-5 pengusaha Kopi giling asli Sumedang dan ke depannya akan lebih banyak lagi.
“Kita gelar acara ini rutin setiap malam Minggu. Pengusaha kopi yang hadir mala mini diantaranya Kopi Buhun, Kopi Padaasih, Kopi Citengah dan Kopi Nangorak. Nanti kedepannya yang dilibatkan akan lebih banyak lagi dan diharapkan lebih meriah lagi,” tandasnya. (jim)