RADARSUMEDANG.ID – Pimpinan Ponpes Asy-Syifaa Wal Mahmudiyyah Abuya KH. M. Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi menyebutkan bahwa, akar permasalahan dari datangnya musibah diantaranya karena dosa-dosa dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, sangat penting untuk bertobat dan memperbanyak istighfar.
“Kunci selamat dari azab Allah dan mendapat keberkahan serta rahmat-Nya adalah dengan memohon ampunan atas segala dosa-dosa yang kita lakukan. Oleh karena itu, perbanyaklah istighfar,” ujar Abuya saat Doa Bersama untuk Keselamatan Sumedang dan Indonesia yang dilaksanakan secara virtual di hari pertama PPKM Darurat se-Jawa Bali, Sabtu (03/07).
Begitu juga syukur dan iman, lanjutnya, menjadi syarat untuk dicabutnya wabah dan bala sebagaimana keterangan dalam Al-Quran.
“Hal ini tersurat dalam An-Nisa (ayat 147) yang artinya Allah tidak akan melakukan azab kepadamu jika kamu beriman dan bersyukur. Jadi upaya kita adalah selalu meningkatkan keimanan dan perbanyak syukur kepada Allah,” ucapnya.
Ia juga mengajak memperbanyak zikir Asmaul Husna dalam kesempatan berdo’a, khususnya banyak membaca “Yaa Lathifu”.
“Al-Lathiifu ini salah satu Asmaul Husna yang berarti Allah Maha Penyayang dan Penyelamat makhluk-Nya dari segala bala dan keburukan takdir. Jadi sangat tepat dalam situasi saat ini. Baca Ya Lathifu 139 kali sesudah salat fardu. Ini ijazah do’a dari saya kepada semua,” tutupnya.
Digelarnya Doa Bersama untuk Keselamatan Sumedang dan Indonesia yang dilaksanakan secara virtual. Selain upaya lahiriah dalam menangani Covid-19 yang semakin menjadi, diperlukan pula upaya batiniah yang dilakukan secara bersama-sama semua unsur masyarakat.
Kegiatan tersebut diikuti oleh unsur Forkopimda Kabupaten Sumedang, Perangkat Daerah, Kecamatan dan organisasi kemasyarakatan, keagamaan dan kepemudaan.
Acara diawali dengan arahan dari Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan dilanjutkan dengan istigotsah dipimpin oleh Ketua MUI Kabupaten Sumedang KH Anwar Sanusi.
Selanjutnya ditutup dengan taushiah dan do’a oleh Pengasuh Ponpes As-Syifa wal Mahmudiyyah KH. M. Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi.
Dalam arahannya Bupati Dony mengatakan, penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Sumedang semakin meningkat sehingga perlu upaya ekstra dalam menanganinya, termasuk upaya yang bersifat batiniah.
“Selain usaha lahiriah, kita juga perlu usaha batiniah. Oleh karena itu, saat ini mari kita berdo’a bersama-sama dengan penuh kekhusyu’an dan keyakinan agar musibah ini cepat berlalu,” ucapnya.
Dikatakan bupati, segala usaha manusia dalam menghadapi masalah tidak lepas dari dua perkara yakni olah zikir dan olah pikir.
“Olah zikir yakni kita pasrah berserah diri kepada Allah. Meyakini semua yang terjadi adalah kehendak-Nya,” katanya.
Semenetara olah pikir, lanjutnya, yaitu bentuk ikhtiar lahir berupa solusi dan langkah yang kita lakukan di samping berdo’a, diantaranya dengan PPKM yang akan berlaku mulai 3 – 20 Juli 2021.
Ia juga mengharapkan agar do’a untuk keselamatan Sumedang tersebut terus dilakukan oleh masing-masing warga di setiap kesempatan.
“Saya mohon teruskan berdo’anya oleh masing-masing. Tidak hanya sekarang saja,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia meminta agar selama berlangsung PPKM Darurat semua SKPD mengisi jadwal work from home dengan tadarus Al-Quran secara virtual mulai jam 09.00 -10.00 WIB dari Senin sampai Jumat.
“Satu hari target satu juz oleh 20 orang. Jadi tiap orang kebagian satu halaman karena 1 juz biasanya 20 halaman. Diatur jadwalnya oleh Bagian Kesra agar kebagian semua,” tutupnya. (tha).