RADARSUMEDANG.ID — Sabtu (11/6/2022) malam kemarin, Alun-alun Sumedang mendadak menjadi lautan manusia.
Jika sepertinya para pengunjung Alun-alun hanya terhibur dengan aneka macam permainan anak atau orang-orang berkostum unik, kali ini lebih meriah lagi.
Pasalnya di Sabtu malam kemarin, ada tiga titik keramaian yang terpantau di Alun-alun dalam waktu bersamaan.
Tak heran banyak dari mereka justru merasa malam minggu kemarin merupakan malam spesial bagi sebagian warga masyarakat Kabupaten Sumedang yang sengaja menghabiskan malam di Alun-alun.
Bayangkan saja, titik keramaian yang pertama adalah panggung seni dan budaya di halaman depan Disparbudpora Sumedang yang seperti biasa menyelenggarakan Teras (teritori ruang apresiasi seni). Terpantau selain alunan musik tradisional, juga banyak karya lukisan dari para perupa Sumedang.
Titik keramaian kedua yaitu penampilan seni jaipongan dan Bajidor lengkap dengan gamelan dan sinden di depan gedung Mal Pelayanan Publik (MPP). Sontak mendengar alunan kendang dan sinden, warga langsung memenuhi areal depan gedung.
Sedangkan titik keramaian yang paling banyak ditonton adalah penampilan konser musik GN Band di areal ampli theatre Alun-alun Sumedang.
Para pengunjung yang sedang berjalan santai di Alun-alun pun untuk sejenak menikmati alunan musik akustik untuk pertama kalinya di ruang terbuka Alun-alun.
Salah seorang personil GN Band, Irpan Labib mengatakan, gelaran musik di ampli theatre Alun-alun itu sengaja digelar untuk menghibur warga Sumedang untuk mengobati kerinduan masyarakat yang menginginkan konser musik secara gratis.
Bahkan salah satu personil drummer lanjut Labib adalah salah satu Anggota DPRD Kabupaten Sumedang Fraksi PPP, Ekky Ahmad Muzaki Ramdhani.
Adapun lagu-lagu yang dinyanyikan merupakan lagu-lagu pop yang sedang hits dinyanyikan oleh penyanyi maupun band papan atas di Indonesia dengan aransemen yang berbeda dari kebanyakan.
“Boleh dibilang semuanya serba dadakan, karena kami melihat di Bandung dan Cimahi juga sudah ada konser musik. Akhirnya kami meminta izin ke Pemerintah Daerah untuk bisa manggung dengan suasana santai. Itung-itung car free night seperti dulu lah disini,” kata Irpan Labib kepada Radar Sumedang, Sabtu (11/6) malam.
Ia juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan akhir pekan selanjutnya akan ada penampilan serupa yang lebih menarik. Termasuk dalam hal ini ia juga berharap kedepannya car free night Sumedang bisa kembali diaktifkan.
“Sebagai generasi muda tentu, setiap akhir pekan setidaknya ada ajang hiburan yang bisa memberikan ruang berekspresi seperti ini. Padahal kalau dikemas dengan car free night mungkin akan lebih banyak musisi yang manggung sehingga bukan hanya band kami saja,” ujarnya.
Sementara salah seorang pengunjung Alun-alun, Fanni Fajriah asal Lingkungan Kaum, Kelurahan Regolwetan, Sumedang Selatan merasakan betul bagaimana kembalinya suasana Alun-alun seperti dulu yang selain ramai oleh pengunjung juga ramai karena ada berbagai kegiatan seni budaya.
“Rasanya seperti dulu sebelum Covid menyerang, dimana-mana ada yang berisik terutama konser musik. Saya sampai enggak mau beranjak sama temen-temen soalnya jarang banget ada hiburan musik, terus gratis lagi kayak dulu jaman ada car free night,” katanya. (jim)