RADARSUMEDANG.ID, KOTA – Permasalahan masih rendahnya angka literasi masyarakat (LM) dan rata-rata lama sekolah benar-benar menjadi perhatian serius Pemkab Sumedang agar bisa terus meningkat sehingga berimbas terhadap meningkatnya indeks pembangunan masyarakat (IPM).
Untuk itu Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Sumedang tengah menggodok program untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat dan rata-rata lama sekolah. Yakni program yang dinamai Program Kesetaraan Terintegrasi Melalui Digitalisasi Ekosistem Perpustakaan Berbasis Digital disingkat “Paket Geulis”.
“Program ini merupakan program perubahan sebagai strategi penguatan peran perpustakaan dalam meningkatkan literasi masyarakat dan RLS,” kata Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Sumedang Dr Dian Sukmara, MPd baru-baru ini.
Kadisarpus menjelaskan kecenderung pada umumnya bahwa mengikuti pendidikan Program Kesetaraan dapat menjadi salah satu alternatif bagi seseorang yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal di sekolah.
Beberapa kelebihan mengikuti pendidikan program kesetaraan ini, antara lain meliputi: tidak ada batasan usia untuk setiap peserta didik: waktu belajar lebih fleksibel; menerima berbagai peserta didik dari yang putus sekolah, drop out, tidak naik kelas, hingga tidak lulus ujian sekalipun; dan ijazah hasil ujian kesetaraan bersifat resmi dan dapat digunakan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau untuk mencari pekerjaan.
“Dengan adanya program tersebut angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Sumedang dapat mencapai 9 tahun, selanjutnya menuju 12 tahun, sekaligus berdampak terhadap IPM sebagai indikator kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Kadisarpus menjelaskan tujuan proyek perubahan ini adalah terwujudnya Program Kesetaraan Terintegrasi melalui Digitalisasi Ekosistem Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (Paket Geulis) untuk meningkatkan Literasi Masyarakat dan RLS yang berdampak bagi peningkatan IPM Kab. Sumedang.
“Dalam penerapannya proyek perubahan ini memiliki tiga tahapan tujuan yaitu jangka pendek, menengah dan jangka panjang,” tukasnya.
Untuk jangka pendek, sambung Kadisarpus, program ini bertujuan terbangunnya jejaring kerja pembinaan dan penguatan peran Perpustakaan dalam meningkatkan Literasi Masyarakat dan RLS Kab. Sumedang.
“Kemudian tersusunnya Peraturan Bupati tentang “Digitalisasi Ekosistem Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dalam penguatan peran perpustakaan meningkatkan literasi masyarakat dan RLS melalui Program Kesetaraan Terintegrasi,” sebutnya.
Tujuan jangka pendek lainnya yakni terselenggaranya rintisan perpustakaan model Inklusi Sosial dalam peningkatan literasi masyarakat dan RLS pada beberapa wilayah yang ditetapkan di Kab. Sumedang.
Sementera itu dalam jangka menengah proyek perubahan ini juga bertujuan untuk
terselenggaranya Rintisan 5 (lima) model perpustakaan berbasis inklusi sosial bagi peningkatan Literasi Masyarakat dan RLS.
“Terbentuknya 5 (lima) model Perpustakaan penyelenggara paket geulis di Kab. Sumedang. Serta terlaksananya sistem Aplikasi “Stara Daring” dalam penyelenggaaan Program Kesetaraan Terintegrasi melalui Digitalisasi Ekosistem Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (Paket Geulis),” katanya.
Terakhir untuk tujuan jangka panjang yakni terselenggaranya “Paket Geulis” dalam meningkatan Literasi dan RLS di seluruh wilayah Kab. Sumedang
“Serta terwujudnya peran perpustakaan dalam peningkatan literasi masyarakat dan RLS melalui Program Kesetaraan Terintegrasi dengan Digitalisasi Ekosistem Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial,” paparnya.(*/rik)