PGRI Lestarikan Budaya Lewat Festival Milenial Seni Tradisi 

oleh
Penampilan seni tradisi dalam Festival Milenial Seni Tradisi di Geoteater Rancakalong, Kamis (13/9). Festival ini implementasi dari program Merdeka Belajar

RADARSUMEDANG.id, RANCAKALOANG —  Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Ranting Rancakalong, menggelar Festival Milenial Seni Tradisi di Gedung Geoteater, Kamis (14/9). Kegiatan bagi para siswa ini dibuka Wakil Bupati Erwan Setiawan dan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Sumedang, Dian Sukmara.

“Festival Milenial Seni Tradisi ini digelar sebagai bagian dari program Merdeka Belajar. Dimana dalam program Merdeka Belajar salah satunya adalah bagaimana sistem pendidikan itu bisa mensinergikan dengan potensi lokal dimanapun siswa berada, atau yang kita kenal sebagai kearifan lokal,” kata Dian.

Kegiatan itu digelar sebagai upaya mensinergikan antara hasil pendidikan yang didapat di sekolah dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Menurutnya, selama ini apa yang didapatkan siswa di sekolah, berbeda dengan apa yang dibutuhkan masyarakat.

“Sehingga hasil pendidikan di sekolah itu tidak merepresentasikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Sehingga produk-produk sekolah itu dianggapnya lain dari apa yang ada di masyarakat,” imbuhnya.

Digambarkan, Rancakalong merupakan pusat budaya dan tradisi. Dengan adanya festival ini diharapkan para siswa menjadi bagian dari pengembangan dan regenerasi seni tradisi.

“Makannya yang salah satu yang ditampilkan di festival ini di antaranya sekelompok siswa SD yang memainkan alat musik tradisional, seperti bonang, kendang, gong. Termasuk tariannya, tarawangsa. Di Rancakalong tidak akan kehilangan sumber daya dalam pengembangan seni tradisi, karena terlahir dari produk dunia pendidikan dengan masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan berharap dengan adanya festival seni tradisi ini bisa menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya, khususnya yang ada di Rancakalong. Di era globalisasi ini seni tradisi selalu terpinggirkan.

“Tapi Alhamdulilah di Sumedang setiap kegiatan selalu disambut dengan tradisi Sunda. Kami masih tetap menjaga adat dan budaya Sunda,” kata Erwan.

Dia menegaskan, bahwa Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS) jangan hanya jadi slogan saja. Namun harus dipelihara agar generasi mendatang mengenal budaya nenek moyangnya.

“Oleh karena itu dengan adanya Festival Milenial Seni Tradisi ini menegaskan bahwa seni dan adat budaya Sunda terpelihara dengan baik,” ujarnya. (gun)