RADARSUMEDANG.id, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberi dua opsi untuk menjadikan Bandara Kertajati sebagai gerbang utama di Jawa Barat. Pertama, memindahkan 100 persen penerbangan komersial di Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati.
Kemudian, sambung Emil sapaan Ridwan Kamil, pilihan kedua adalah hanya sebagian penerbangan saja yang dipindahkan, sehingga kedua bandaranya tetap berfungsi sebagai bandara komersial.
“Itu kan opsi yang sedang dibahas. Mau full 100 persen atau sebagian,”
kata Emil di Gedung Sate, Senin (18/2).
Emil menyampikan, masalah optimalisasi tersebut masih terkendala pada terbatasnya akses di mana dari Bandung harus memutar lewat Tol Cipali. Adapun rute lainnya, yaitu melalui Sumedang yang dapat menghabisakan waktu berjam-jam.
Hal tersebut akan berbeda bilamana Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) sudah rampung sehingga warga Bandung dan Priangan Timur bisa lebih mudah mengakses Bandara Kertajati.
“Problem Kertajati kan masalah akses Cisumdawu-nya. Presiden sendiri sudah menyampaikan,” katanya.
Sementara untuk merampungkan sejumlah akses, pihaknya akan meproyeksikan Bandara Kertajati untuk keberangkatan Haji dan Umroh.
Emil katakan, tahun ini Bandara Kertajati ditargetkan jadi embarkasi pemberangkatan dan kedatangan haji Jawa Barat. Berbagai pihak terkait, katanya, sudah menyanggupi hal tersebut.
“Karena itu kan perjalanan travelling yang tidak terlalu se-dinamis business trip, karena ada schedule flight. Saya kira itu saja yang paling realistis,” ujarnya.
Lanjut dia, Angkasa Pura II dan PT BIJB pun sudah berkomitmen melakukan penerbangan haji tahun ini. Salah satunya tampak dengan diperpanjangnya runway menjadi 3.000 meter.
“Itu sudah komitmen AP II, janji ke saya-nya mereka akan bikin asrama haji temporer di bandara,” pungkasnya.(arh/net)