Anjing Liar di Wilayah Kota Cimahi Segera Dimusnahkan

oleh
ILUSTRASI : Sejumlah anjing liar berada di pemukiman warga. Anjing liar tersebut berpotensi menyebarkan virus rabies. ( Foto: IST )

RADARSUMEDANG.id, CIMAHI – Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi akan mengendalikan populasi anjing liar di wilayahnya. Itu dilakukan sebagai upaya antisipasi munculnya kasus penyebaran virus rabies.

Kepala Dispangtan Kota Cimahi, Supendi Heriyadi mengatakan, langkah yang akan dilakukan adalah dengan cara menghentikan populasi anjing liar agar tidak terus berkembang biak. Namun, tindakan tersebut masih dalam tahap kajian, apakah dengan cara dimusnahkan (dibunuh) atau rutin di beri vaksin. Sejauh ini, keberadaan anjing liar ada di wilayah Kelurahan Cipageran dan Kecamatan Cimahi Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung Barat.

“Kami akan melakukan pengendalian anjing liar dengan eliminasi atau membasminya. Meskipun tidak ada kasusnya, tapi potensinya selalu ada,” kata Supendi saat dihubungi, Rabu (27/2).

Selain dengan eliminasi anjing liar, antisipasi rabies juga dilakukan dengan vaksinasi. Pihaknya sudah menyediakan 600 dosis vaksin rabies ditahun 2019 ini.

“Untuk tahun 2019 ini, kami menyediakan vaksin rabies 600 dosis untuk hewan penular rabies, tapi untuk yang dipelihara, bukan yang liar,” terangnya.

Rabies atau disebut juga penyakit anjing gila adalah zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Rabies yang disebabkan virus ini dapat menyerang semua hewan berdarah pana dan memberikan efek yang beragam pada hewan yang terinfeksi.

Kasus rabies itu bisa ditularkan melalui gigitan, cakaran hingga jilatan hewan penular rabies yakni anjing dan kucing yang menderita rabies.

Pengendalian hewan penular rabies selain anjing liar, yakni kucing dan kera sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi kemunculan kasus rabies seperti yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat.

“Kami melakukan pengendalian populasi hewan penular rabies, karena semakin banyak hewan penular rabies maka kemungkinan untuk menyebarkan penyakit akan semakin besar,” ujarnya.

Menurut Plt. Kepala Puskeswan Kota Cimahi, dr. Irfan Fajar, bahaya penyakit rabies yang disebabkan anjing, kucing, dan kera hingga saat ini belum ada obatnya.

“Tentu rabies yang harus sangat diwaspadai. Ketika seorang terjangkit rabies, tinggal menunggu waktu untuk meninggal saja karena tidak ada obatnya,” ungkap Irfan.

(dan)