RADARSUMEDANG.id, BANDUNG – Polisi mengamankan 87 mortir yang tertanam dalam tanah di sebuah pekarangan rumah warga di Jalan Ir Juanda, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Selasa (5/3/2019) malam.
Senjata peledak yang ini akan dijinakan bekerjasama dengan TNI.
Mortir ini ditemukan saat pemilik rumah mempekerjakan tukang bangunan untuk membetulkan garasi rumah. Saat menggali tanah untuk pondasi, para pekerja menemukan sebuah besi.
“Di kedalaman sekitar 1,5 meter linggis pekerja mengenai benda seperti besi, saat itu tukang saya mengira sebuah knalpot. Tapi saat dicek, kok seperti mortir,” ujar salah seorang penghuni rumah, Kevin (27).
Kevin lantas melaporkan temuan itu kepada pihak kepolisian. Pasalnya, ia khawatir mortir meledak dan menghancurkan rumah yang sudah berdiri sejak tahun 1840 tersebut.
Pihak kepolisian dari Polsek Coblong dan tim Inafis Polrestabes Bandung bekerjasama dengan tim Gegana Jihandak Brimob Polda Jabar untuk mengamankan mortir.
Sekitar rumah pun sudah dipasang garis polisi. Para penghuni sudah dipindahkan untuk sementara.
Penyisiran penggalian yang dilakukan selama enam jam oleh polisi menghasilkan temuan sebanyak 87 mortir. Diduga jumlah itu bisa bertambah karena pihak kepolisan akan melanjutkan penyisiran pada Rabu (6/3).
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Irman Sugema menjelaskan mortir tersebut dalam kondiai baik dan diduga aktif meski ada juga yang kondisinya sudah rusak. Untuk memastikannya, seluruh mortir ini akan di evakuasi dan dianalisa oleh Paldam.
“Ada 87 mortir tadi dan setelah ini akan lanjutkan kembali besok oleh tim Jihandak Zipur serta Gegana Brimob Polda Jabar,” ucapnya.
“Dari analisa sementara, mortir yang ditemukan merupakan jenis mortir yang pernah digunakan pada perang dunia kedua,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0618 BS, Letkol Inf M. Herry Subagyo mengatakan, dilihat dari bentuk mortir tersebut memiliki kaliber 80 mm. Kekuatan daya ledak motir ini pun cukup mematikan.
“Dari jenisnya ini, memilik daya ledak 20 sampai 30 meter mematikan,” katanya.
Herry mengatakan, penemuan ini merupakan penemuan terbanyak. Tidak menutup kemungkinan, masih adanya beberapa mortir di dalam tanah yang belum terangkat. Dengan begitu, pihaknya akan melakukan sterilisasi sekaligus penjagaan pihak keamanan.
“Besok (Rabu) kembali dilakukan penyisiran dengan memakai metal detector. Semua (mortir) kita akan evakuasi terlebih dahulu dan lokasi juga akan kita sterillkan,” pungkasnya.