RADARSUMEDANG.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menegaskan bahwa aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jabar harus bekerja di atas rata-rata. Ia meminta para ASN tidak hanya sekadar menggugurkan kewajiban atau sekadar mengejar gaji dan tunjangan, tapi benar-benar berkontribusi nyata untuk kesejahteraan rakyat.
Ia menyampaikan bahwa ASN Jabar harus mampu mengimbangi semangat kerja Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang menurutnya penuh totalitas.
“ASN Pemda Provinsi Jawa Barat tengah berupaya sekeras-kerasnya untuk bekerja di atas rata-rata. Mengimbangi kinerja bapak aing Dedi Mulyadi bagi kesejahteraan rakyat Jawa Barat,” ucap Herman.
Ia tak ingin ada ASN yang hanya numpang hidup. Jika tidak sungguh-sungguh melayani rakyat, lebih baik mundur dari jabatan.
Menurut Herman, permasalahan di Jawa Barat terlalu kompleks untuk ditangani oleh ASN dengan semangat kerja seadanya. Ia mendorong munculnya ASN yang beyond yang punya kapasitas luar biasa.
“Yang kita butuhkan hari ini adalah ASN yang punya kapasitas extraordinary, karena masalahnya juga extraordinary. Kalau pelantikan ini hanya formalitas, ngapain? Nggak usah dilantik sekalian,” katanya blak-blakan.
Herman juga meminta agar ASN melakukan kontemplasi dan mengevaluasi kembali niat mereka menjadi pelayan publik.
“Berikan yang terbaik kepada Jawa Barat, atau keluar dari ASN. Kalau hanya numpang lewat saja, kasihan warga masyarakat Jawa Barat,” ujarnya.
Menurutnya, komitmen jauh lebih penting daripada sekadar kompetensi teknis, manajerial, atau sosial-kultural. Ia juga menyinggung pentingnya mewariskan legacy.
“Kalau Jawa Barat hebat sekarang, maka yang akan merasakan adalah anak cucu kita nanti. Apa tidak mau teman-teman, satu ketika kita punya narasi bahwa Jawa Barat jadi provinsi termaju, dan kita bagian kecil di dalamnya?” kata Herman.
Untuk memastikan hal tersebut, pihaknya akan mengecek dan melacak data kinerja dari 4.539 ASN yang ada. Ia menyebut, semangat yang harus dipegang adalah sanajan, bukan atuda.
“Atuda anggaran belum cair, atuda perjalanan dinasnya habis. Enggak. Kita pakai sanajan. Sanajan anggaran belum cair, bahkan sanajan tidak ada anggarannya. Tetap harus bergerak, memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.
Ia menutup arahannya dengan mengingatkan kembali tiga misi utama ASN: membangun, memberdayakan, dan melayani.
“Membangun agar rakyat sejahtera. Memberdayakan agar rakyat mandiri. Memberikan pelayanan publik agar rakyat mendapatkan keadilan,” pungkas Herman.(jpc)