Duren dari Kampung Tiisdingin Menggeliat

oleh
MEMUASKAN: Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser bersama jajaran memegang duren dari Kampung Tiisdingin, Senin (25/2/2019). ( Foto: DEDEN KUSDINAR/RADAR BANDUNG )

RADARSUMEDANG.id, IBUN – Di wilayah Desa Dukuh tepatnya di Kampung Tiisdingin sekarang boleh dikatakan merupakan kampung duren. Sebanyak kurang lebih 50 pohon sudah tumbuh dan berbuah dengan baik.

Menurt Camat Ibun, Ika Nugraha  kebun duren yang sudah menguntungkan secara ekonomi itu milik Tatang, warga setempat. “Pak Bupati sudah beberapa kali datang ke kebun duren tersebut. Beliau sangat merespon agar masyarakat di Desa Dukuh khususnya di Kampung Tiisdingin secara masif menanam pohon duren. Sebagai bentuk kepedulian pemerintah, beliau memberikan bantuan sebanyak 1.000 bibit pohon duren untuk dibagikan kepada masyarakat Desa Dukuh ” kata Ika, Senin (25/2).

Kepala Desa Dukuh Yanto Erawanto sangat menyambut baik adanya perhatian khusus dari Bupati Bandung H. Dadang M. Naser dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah yang datang langsung meninjau kawasan perkebunan duren di Kampung Tiisdingin.

“Saya sebagai kepala desa mengucapkan terima kasih atas kunjungan Bupati Bandung. Beliau pun berkunjung sambil menyerahkan bantuan bibit duren untuk masyarakat di Desa Dukuh. Hal itu sebagai bentuk dukungan Bupati dalam pengembangan perkebunan duren di wilayah kami,” kata Yanto.

Yanto mengatakan sudah ada 1.150 pohon duren yang ditanam di wilayahnya, namun yang sudah berproduksi 55 pohon pada lahan seluas 100 tumbak (1 tumbak seluas 14 meter persegi).

“Pohon duren itu sudah ditanam pada lahan seluas lima hektare. Luas lahan itu sesuai dengan lahan yang sudah disiapkan warga setempat untuk pengembangan pertanian duren,” jelas kades yanto

Ia mengatakan, pertanian duren secara ekonomi sangat menjanjikan karena dapat mendongkrak ekonomi pemilik perkebunan duren tersebut. Perkebunan duren seluas 100 tumbak dan 55 pohon yang sudah produksi, kata Yanto, dalam setahun bisa menghasilkan keuntungan Rp 150 juta, sedangkan ditanami pertanian padi hanya Rp 6 juta. Sehingga ada nilai pendapatan yang jauh berbeda dengan produksi duren dan tanaman padi.

(den)