RADARSUMEDANG.id, CISITU – Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang menargetkan renovasi SDN Sudapati, Desa Pajagan, Kecamatan Cisitu dapat terlaksana pada tahun 2024. Kepala Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Indra Wahyudinata mengatakan, sebelumnya ia sudah menurunkan tim untuk meninjau langsung kondisi SDN Sudapati.
“Tim kami sudah melihat ke lapangan bagaimana keadaan dari SDN Sudapati, kami sedang menggeser-geser anggaran dan akan segera ditindak lanjuti tahun ini agar para siswa bisa kembali bersekolah di kelasnya masing-masing,” kata Indra, Kamis (18/1).
Setelah mendengar laporan disertai foto, Indra mengaku prihatin dengan kondisi bangunan SDN Sudapati yang turut terdampak gempa. Ia pun bertekad akan memperbaikinya pada tahun ini.
“Saya Insyaallah bersikeras akan memperbaiki kembali SDN Sudapati agar para siswa bisa bersekolah lagi dengan nyaman,” ucapnya.
Lebih jauhnya ia menyebut, jumlah sekolah yang perlu diperbaiki dari mulai TK, SD hingga SMP ada 66 sekolah. Dari jumlah itu, 13 di antaranya adalah sekolah tingkat SMP.
“Doakan kami, Disdik khususnya Bidang Sapras (Sarana Prasarana) agar bisa menanggulangi kejadian-kejadian yang menimpa bangunan sekolah,” tuturnya.
Terkait hal itu, ia pun mengaku telah melakukan konsultasi dan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR.
“Saya akan segera ke Jakarta untuk berkonsultasi karena ini kewenangannya dari Kementerian PUPR,” tuturnya.
Sementara terkait pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sendiri, kata Indra, para siswa dari SDN Sudapati rencananya akan direlokasi ke sekolah atau tempat yang lebih kondusif. Atau, para siswa belajar di ruang yang kondisinya baik.
“Kami akan segera mencari tempat yang lebih nyaman untuk kegiatan belajar mengajarnya,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan siswa SDN Sudapati harus belajar dibawah tenda yang terbuat dari terpal. Sementara beberapa siswa lainnya, belajar di teras tanpa meja dan kursi.
Hal tersebut terpaksa dilakukan pihak sekolah karena kondisi bangunan yang sangat memperhatikan. Dinding di tengah salah satu ruangan ambruk, plafon bolong sana-sini, kayu-kayu lapuk dan rusak dimakan rayap, hingga dinding retak-retak. Ruangan-ruangan yang rusak tersebut sudah tidak digunakan untuk aktivitas belajar mengajar. (gun)